Selasa, 27 Mei 2014

RPP KELAS X KURIKULUM 2013 SUHU DAN KALOR-PPG UNDANA KUPANG



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan       : SMA N  KUPANG
Mata Pelajaran             : Fisika
Kelas/ Semester            : X / Satu
Peminatan                    : MIA
Materi Pokok               : Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor
Alokasi waktu              : 4 x 3 JP

A.     Kompetensi Inti

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B.     Kompetensi Dasar Dan Indikator
Pertemuan Pertama
KI
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi

  1.  
1.1.   Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya  melalui pengamatan fenomena alam  fisis dan pengukurannya.
1.1.1      Mengenali dan mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan  mengenai suhu dan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.

  1.  
2.1.            Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;  kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan , melaporkan, dan berdiskusi.
2.1.1.      Melakukan kegiatan pengamatan secara teliti, jujur, bertanggung jawab, peduli lingkungan, kerja sama,  .

  1.  
3.7.  Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan panas pada kehidupan sehari-hari.
3.7.1.      Menjelaskan pengertian suhu.
3.7.2.      Menjelaskan pengertian kalor.
3.7.3.      Menyebutkan alat pengukur suhu.
3.7.4.      Menjelaskan alat pengukur suhu dan skalanya masing-masing.
3.7.5.      Menghitung konversi skala thermometer.

  1.  
4.1.  Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang  tepat untuk penyelidikan ilmiah.
4.1.1.      Mengukur suhu benda dengan menggunakan thermometer.
4.1.2.      Menampilkan data hasil pengukuran menggunkan thermometer.
4.1.3.      Menghitung konversi skala thermometer.

4.8.  Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki karakteristik termal suatu bahan, terutama kapasitas  dan konduktivitas kalor.
4.8.1.      Mengukur suhu benda dengan menggunakan thermometer.




Pertemuan Kedua
KI
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi

  1.  
1.1.       Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya  melalui pengamatan fenomena alam  fisis dan pengukurannya.
1.1.2      Mengenali dan mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan  mengenai suhu dan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.

  1.  
2.1.       Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;  kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan, melaporkan, dan berdiskusi.
2.1.1.   Melakukan kegiatan pengamatan secara teliti, jujur, bertanggung jawab, peduli lingkungan, kerja sama,  .

  1.  
3.7.   Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan panas pada kehidupan sehari-hari.
3.7.1.   Menjelaskan pengertian tentang pemuaian.
3.7.2.   Menyebutkan macam-macam pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.
3.7.3.   Menganalisis perubahan suhu terhadap pemuaian benda.
3.7.4.   Menyebutkan penerapan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.
3.7.5.   Menjelaskan hubungan kalor dengan suhu benda dan wujudnya.  

  1.  
4.1. Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang  tepat untuk penyelidikan ilmiah.
4.1.1.   Mengukur suhu menggunakan thermometer.
4.1.2.   Mengukur pemuaian panjang dengan menggunakan Musschenbroek.

4.8.  Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki karakteristik termal suatu bahan, terutama kapasitas  dan konduktivitas kalor.
4.8.1.   Melakukan percobaan untuk menentukan koefisien muai.
4.8.2.   Melakukan percobaan untuk menentukan kapasitas panas.
4.8.3.   Mendemonstrasikan pemuaian volume pada zat cair.



Pertemuan Ketiga
KI
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi

  1.  
1.1.       Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya  melalui pengamatan fenomena alam  fisis dan pengukurannya.
1.1.3      Mengenali dan mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan  mengenai suhu dan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.

  1.  
2.1.       Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;  kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan, melaporkan, dan berdiskusi.
2.1.1.   Melakukan kegiatan pengamatan secara teliti, jujur, bertanggung jawab, peduli lingkungan, kerja sama,  .

  1.  
3.7.   Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan panas pada kehidupan sehari-hari.
3.7.1.   Menjelaskan kapasitas kalor dan kalor jenis benda.
3.7.2.   Menghitung jumlah kalor yang dibutuhkan.
3.7.3.   Menghitung jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu dari titik beku hingga titik uap.
3.7.4.   Menjelaskan bunyi Azas Black.
3.7.5.   Menghitung suhu campuran menggunakan persamaan Azas Black.
3.7.6.   Menyebutkan penerapan Azas Black dalam kehidupan sehari-hari.


  1.  
4.1. Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang  tepat untuk penyelidikan ilmiah.
4.1.1.   Mengukur kalor menggunakan kalorimeter.
4.1.2.   Mengukur suhu akhir campuran.

4.8.  Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki karakteristik termal suatu bahan, terutama kapasitas  dan konduktivitas kalor.
4.8.1.   Melakukan percobaan untuk menentukan persamaan kalor.
4.8.2.   Melakukan percobaan Azas Black untuk menentukan suhu akhir campuran.


Pertemuan Keempat
KI
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi

  1.  
1.1.       Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya  melalui pengamatan fenomena alam  fisis dan pengukurannya.
1.1.4      Mengenali dan mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan  mengenai suhu dan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.

  1.  
2.1.       Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;  kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan, melaporkan, dan berdiskusi.
2.1.1.   Melakukan kegiatan pengamatan secara teliti, jujur, bertanggung jawab, peduli lingkungan, kerja sama,  .

  1.  
3.7.   Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan panas pada kehidupan sehari-hari.
3.7.1.   Menjelaskan tiga cara perpindahan kalor.
3.7.2.   Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi tiga cara perpindahan kalor. 
3.7.3.   Menemukan penerapan cara perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari.

  1.  
4.1. Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang  tepat untuk penyelidikan ilmiah.


4.8.  Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki karakteristik termal suatu bahan, terutama kapasitas  dan konduktivitas kalor.
4.8.1.   Melakukan percobaan tentang perpindahan kalor secara konduksi.
4.8.2.   Melakukan percobaan tentang perpindahan kalor secara konveksi.
4.8.3.   Melakukan percobaan tentang perpindahan kalor secara radiasi.


C.     Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mencari informasi, menanya dan berdiskusi Peserta didik dapat memahami pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural tentang Suhu dan Kalor serta mampu membangun sikap ilmiah dan ketrampilan prosedural melalui proses mencoba, mengasosiasi dan mengomunikasikannya dalam presentasi dan laporan tertulis.
Pertemuan Pertama
1.      Peserta didik dapat mengenali dan mengagumi kebesaran Tuhan lewat perbedaan suhu dalam kehidupan sehari-hari.
2.      Peserta didik dapat melakukan kegiatan pengamatan secara teliti, jujur, dan bertanggung jawab mengenai suhu.
3.      Melalui kegiatan mengamati saat tangan dicelupkan ke dalam air yang berbeda kondisinya, peserta didik dapat menjelaskan pengertian suhu.
4.      Melalui kegiatan mencampurkan air panas dan air dingin, peserta didik dapat menjelaskan pengertian kalor.
5.      Dengan menunjukan alat pengukur suhu,  peserta didik dapat menyebutkan alat pengukur suhu.
6.      Dengan menunjukan jenis-jenis skala thermometer, peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis thermometer berdasarkan skalanya.
7.      Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menentukan konversi skala thermometer.

Pertemuan Kedua
1.      Melalui kegiatan memanaskan air menggunakan heater, peserta didik  menjelaskan pengertian tentang pemuaian.
2.      Melalui diskusi kelompok dan tanya jawab dengan guru, peserta didik  dapat menyebutkan macam-macam pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.
3.      Melalui diskusi kelompok dan tanya jawab dengan guru,  peserta didik  dapat menganalisis perubahan suhu terhadap pemuaian benda.
4.      Melalui kegiatan diskusi kelompok peserta didik dapat menyebutkan penerapan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.
5.      Melalui diskusi kelompok dan tanya jawab dengan guru, peserta didik  dapat menjelaskan hubungan kalor dengan suhu benda dan wujudnya.
6.      Melalui kegiatan tanya jawab dengan guru, peserta didik  dapat menghitung jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu dari titik beku hingga titik uap.
7.      Melalui diskusi kelompok dan tanya jawab dengan guru, peserta didik  menyebutkan penerapan perubahan wujud zat dalam kehidupan sehari-hari.
8.      Dengan menggunakan Muschenburg peserta dididk dapat mengukur pemuaian panjang.

Pertemuan Ketiga
1.      Dengan melakukan eksperimen untuk menentukan persamaan kalor, peserta didik dapat menjelaskan kapasitas kalor dan kalor jenis benda.
2.      Melalui eksperimen sederhana sebelumnya, peserta didik dapat menghitung jumlah kalor yang dibutuhkan.
3.      Melalui eksperimen sederhana tentang peleburan es hingga menguap, peserta didik dapat menghitung jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu dari titik beku hingga titik uap.
4.      Melalui percobaan sederhana mencampurkan air dingin dan air panas,  peserta didik dapat menjelaskan bunyi Azas Black.
5.      Melalui percobaan sebelumnya, peserta didik dapat menghitung suhu campuran menggunakan persamaan Azas Black.
6.      Melalui kegiatan tanya jawab, peserta didik dapat menyebutkan penerapan Azas Black dalam kehidupan sehari-hari.

Pertemuan Keempat
1.      Melalui eksperimen membakar sendok peserta didik dapat menjelaskan perpindahan kalor secara konduksi.
2.      Melalui percobaan sebelumnya perserta didik dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor secara konduksi.
3.      Melalui percobaan sebelumnya peserta didik dapat menemukan penerapan cara perpindahan kalor secara konduksi dalam kehidupan sehari-hari.
4.      Melalui eksperimen menggunakan kertas, lilin dan kotak aliran gas, peserta didik dapat menjelaskan perpindahan kalor secara konveksi.
5.      Melalui percobaan sebelumnya perserta didik dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor secara konveksi.  
6.      Melalui percobaan sebelumnya peserta didik dapat menemukan penerapan cara perpindahan kalor secara konveksi dalam kehidupan sehari-hari.
7.      Melalui percobaan menjemur dua kain yang sama ditempat yang berbeda, peserta didik dapat menjelaskan perpindahan kalor secara radiasi.
8.      Melalui percobaan sebelumnya perserta didik dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor secara radiasi.
9.      Melalui percobaan sebelumnya peserta didik dapat menemukan penerapan cara perpindahan kalor secara radiasi dalam kehidupan sehari-hari.
D.     Materi Pembelajaran
Pertemuan
Fakta
Konsep
Prinsip
Prosedur
I
a.       Air panas, air hangat dan air dingin.
b.      Tangan dapat merasakan perbedaan panas dingin.  

a.       Wujud Zat.
b.      Suhu.
c.       Thermometer.

a.       Pemuaian.

a.       Pengukuran suhu.

II
a.       Air panas, air hangat dan air dingin.  
b.      Air memuai jika dipanaskan.   
a.       Perpindahan panas,
b.      pemuaian,
c.       perubahan wujud zat.
a.       Pemuaian
a.       Demonstrasi sederhana pemuaian volume pada zat cair.
III
a.       Air panas dan air dingin.
b.      Air menjadi hangat ketika air panas dan air dingin dicampurkan.
a.       Suhu akhir campuran.
a.       Azas Black
a.       Eksperimen Azas Black.
IV
a.       Sendok menjadi panas.
b.      Asap mengikuti aliran api.
c.       Kain basah menjadi kering.
a.       Konduksi
b.      Konveksi
c.       Radiasi
a.       Perpindahan kalor.
a.       Eksperimen tentang konduksi.
b.      Eksperimen tentang konveksi.
c.       Eksperimen tentang radiasi.


E.      Pendekatan, Model dan Metode Pembelejaran
Pertemuan
Pendekatan
Model
Metode
I
Saintifik
PBL
a.       Demonstrasi
b.      Eksperimen
c.       Diskusi kelompok
d.      Tanya jawab
II
Saintifik
PBL
a.       Demonstrasi
b.      Eksperimen
c.       Diskusi kelompok
d.      Tanya jawab
III
Saintifik
PBL
a.       Demonstrasi
b.      Eksperimen
c.       Diskusi kelompok
d.      Tanya jawab
IV
Saintifik
PBL
a.       Demonstrasi
b.      Eksperimen
c.       Diskusi kelompok
d.      Tanya jawab


F.      Media, Alat dan Sumber belajar
Pertemuan
Media
Alat
Sumber Belajar
I
cetak dan elektronik (LCD, Laptop)
Air panas, air hangat, es, baskom/ gelas, thermometer.
BSE, Bahan Ajar
II
cetak dan elektronik (LCD, Laptop)
Pemanas air, lilin, korek, gelas kimia, pembakar bunsen, kaki tiga.
BSE, Bahan Ajar
III
cetak dan elektronik (LCD, Laptop)
Air panas, air hangat, es, baskom/ gelas, thermometer.
BSE, Bahan Ajar
IV
cetak dan elektronik (LCD, Laptop)
Sendok, lilin, kertas, korek api, kain, kotak aliran gas, kaleng susu.
BSE, Bahan Ajar


G.     Langkah – Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan kesatu
Sintaks Problem Based Learning
Rincian Kegiatan
Waktu

Pendahuluan
1.      Merefleksikan hasil kompetensi (KD) sebelumnya tentang fluida statik.
2.      Menjelaskan kaitan suhu dan kalor dengan materi tentang Azas Black.
3.      Menyampaikan tujuan pembelajaran.
4.      Bertanya dan menagih secara lisan tugas baca, mencari informasi tentang suhu dan kalor melalui berbagai sumber (buku, internet atau modul).
5.      Melaksanakan pretes tentang suhu dan kalor.
20 menit

Mengorientasikan peserta didik pada masalah.









Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.



Membimbing penyelidikan mandiri.



Mengembangkan dan menyajikan karya.









Analisa dan evaluasi.
Kegiatan Inti
Mengamati
1.      Peserta didik menyimak peragaan mencelupkan tangan kedalam wadah yang berisi air panas, air hangat dan dingin yang dilakukan oleh perwakilan di depan kelas.
2.      Guru menilai ketrampilan peserta didik mengamati.

Menanya
3.      Peserta didik mendiskusikan hasil peragaan yang dilakukam oleh perwakilan di depan kelas.

Mencoba
4.      Peserta didik dibagi dalam kelompok kecil masing-masing terdiri atas 4 orang.
5.      Peserta didik diminta untuk mengukur suhu menggunakan thermometer.
6.      Peserta didik mencermati dan mencatat hasil percobaan.
7.      Guru menilai sikap peserta didik dalam kerja kelompok dan membimbing/ menilai ketrampilan mencoba, menggunakan alat dan mengolah data serta menilai kemampuan peserta didik menerapkan konsep dalam pemecahan masalah.
Mengasosiasi
8.      Peserta didik menyimpulkan pengertian suhu dari percoabaan.
9.      Masing-masing kelompok berdiskusi untuk mengkonversi skala suhu dari skala celsius ke skala Reamur, Faranheit dan Kelvin.
10.  Guru membimbing/ menilai kemampuan peserta didik mengolah data dan merumuskan kesimpulan.
Mengomunikasikan
11.  Perwakilan dari masing-masing kelompok menyampaikan hasil hitungan dan kesimpulan diskusi.
12.  Kelompok mendiskusikan pemecahan masalah jika ada perbedaan jawaban.
13.  Guru menilai kemampuan peserta didik berkomunikasi lisan.
14.  Guru menuntun peserta didik menyelesaikan soal-soal.
15.  Peserta didik menyelesaikan soal mandiri.
100 menit

Penutup
1.      Bersama peserta didik merangkum tentang suhu dan pengukurannya.
2.      Melaksanakan postes.
3.      Memberikan Tugas Pekerjaan Rumah tentang suhu.
4.      Memberikan tugas baca tentang pemuaian dan perubahan wujud zat.
15 menit


Pertemuan kedua

Rincian Kegiatan
Waktu

Pendahuluan
1.      Merefleksi hasil pretest dan postest pertemuan sebelumnya.
2.      Menagih dan mengingatkan Tugas Rumah dan tugas baca.
3.      Menyampaikan tujuan pembelajaran.
4.      Melaksanakan pretest tentang pemuaian dan perubahan wujud zat.
20 menit

Mengorientasikan peserta didik pada masalah.







Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.




Membimbing penyelidikan mandiri.



Mengembangkan dan menyajikan karya.







Analisa dan evaluasi.
Kegiatan Inti
Mengamati
1.      Peserta didik menyimak percobaan sederhana tentang pemuaian menggunakan heater yang diberikan guru.
2.      Guru menilai ketrampilan peserta didik mengamati.
Menanya
3.      Peserta didik mendiskusikan hasil percobaan sederhana yang diberikan oleh guru dalam kelompok.
Mencoba
4.      Peserta didik membuktikan pemuaian volume dengan menggunakan air dan pemanas.
5.      Peserta didik melakukan diskusi kelompok untuk menyebutkan macam-macam pemuaian.
6.      Peserta didik berdiskusi untuk menyebutkan penerapan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.
7.      Peserta didik berdiskusi menganalisis perubahan suhu terhadap pemuaian benda.
8.      Peserta didik berdiskusi dan tanya jawab dengan guru tentang hubungan kalor dengan suhu benda dan wujudnya.
9.      Peserta didik  menghitung jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu dari titik beku hingga titik uap.
10.  Peserta didik  menyebutkan penerapan perubahan wujud zat dalam kehidupan sehari-hari.
11.  Peserta didik mengukur pemuaian panjang dengan menggunakan Muschenburg.
12.  Guru memberikan masalah kepada peserta didik tentang pemuaian panjang, pemuaian luas dan pemuaian volume.
13.  Guru menilai sikap peserta didik dalam kerja kelompok dan membimbing/ menilai ketrampilan mencoba, menggunakan alat dan mengolah data serta menilai kemampuan peserta didik menerapkan konsep dalam pemecahan masalah.
Mengasosiasi
14.  Peserta didik menyimpulkan pengertian pemuaian.  
15.  Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangku untuk menyelesaikan masalah tentang pemuaian panjang, pemuaian luas dan pemuaian volume.
16.  Guru membimbing/ menilai kemampuan peserta didik dalam melakukan pengamatan, diskusi dan merumuskan kesimpulan.
Mengomunikasikan
17.  Perwakilan dari peserta didik menyampaikan hasil hitungan dan kesimpulan diskusi dengan teman sebangku.
18.  Mendiskusikan pemecahan masalah jika ada perbedaan jawaban.
19.  Guru menilai kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi lisan.
20.  Guru menuntun peserta didik menyelesaikan soal-soal.
21.  Peserta didik menyelesaikan soal mandiri.
100 menit

Penutup
1.      Bersama peserta didik merangkum pemuaian dan perubahan wujud zat.
2.      Melaksanakan postes.
3.      Memberikan pekerjaan rumah tentang pemuaian dan perubahan wujud zat.
4.      Memberikan tugas baca tentang Azas Black dan Perpindahan kalor.
15 menit



Pertemuan Ketiga

Rincian Kegiatan
Waktu

Pendahuluan
1.      Menagih dan mengingatkan Tugas Rumah dan tugas baca.
2.      Menyampaikan tujuan pembelajaran.
20 menit

Mengorientasikan peserta didik pada masalah.







Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.




Membimbing penyelidikan mandiri.



Mengembangkan dan menyajikan karya.







Analisa dan evaluasi.
Kegiatan Inti
Mengamati
1.      Peserta didik menyimak proses pemanasan air menggunakan heater.
2.      Peserta didik menyimak proses pemanasan es batu hingga menjadi uap.
3.      Peserta didik menyimak pencampuran air panas dengan air dingin dan diminum.
4.      Guru menilai ketrampilan peserta didik mengamati.
Menanya
5.      Peserta didik mendiskusikan hasil percobaan sederhana yang diberikan oleh guru di depan kelas.
Mencoba
6.      Peserta didik melakukan eksperimen untuk menentukan persamaan kalor.  
7.      Peserta didik melakukan percobaan memanaskan es hingga menjadi uap.
8.      Peserta didik melakukan eksperimen untuk menentukan suhu akhir campuran.  
Mengasosiasi
9.      Peserta didik  berdiskusi untuk menghitung jumlah kalor yang dibutuhkan.
10.  Peserta didik menghitung jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu dari titik beku hingga titik uap.
11.  Peserta didik  menjelaskan bunyi Azas Black.
12.  Peserta didik menghitung suhu campuran menggunakan persamaan Azas Black.
22.  Peserta didik menyebutkan penerapan Azas Black dalam kehidupan sehari-hari.
Mengomunikasikan
23.  Perwakilan dari peserta didik menyampaikan hasil hitungan dan kesimpulan diskusi dengan teman kelompok.
24.  Mendiskusikan pemecahan masalah jika ada perbedaan jawaban.
25.  Guru menilai kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi lisan.
26.  Guru menuntun peserta didik menyelesaikan soal-soal.
27.  Peserta didik menyelesaikan soal mandiri.
100 menit

Penutup
1.      Bersama peserta didik merangkum konsep persamaan kalor dan Azas Balck.
2.      Melaksanakan postes.
3.      Memberikan pekerjaan rumah tentang Azas Black.
4.      Memberikan tugas baca tentang Perpindahan kalor.
15 menit


Pertemuan Keempat

Rincian Kegiatan
Waktu

Pendahuluan
1.      Merefleksikan hasil kompetensi (KD) sebelumnya tentang Azas Black
2.      Menyampaikan tujuan pembelajaran
3.      Menagih dan mengingatkan Tugas Rumah dan tugas baca.
4.      Melaksanakan pretest tentang perpindahan kalor.
20 menit

Mengorientasikan peserta didik pada masalah.







Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.




Membimbing penyelidikan mandiri.



Mengembangkan dan menyajikan karya.







Analisa dan evaluasi.
Kegiatan Inti
Mengamati
1.      Peserta didik menyimak sendok dan air panas yang berada di dalam gelas.
2.      Guru menilai ketrampilan peserta didik mengamati.

Menanya
3.      Peserta didik mendiskusikan hasil percobaan sederhana yang diberikan oleh guru di depan kelas.
4.      Melalui eksperimen membakar sendok peserta didik dapat menjelaskan perpindahan kalor secara konduksi.

Mencoba
5.      Peserta didik melakukan percobaan sederhana tentang perpindahan kalor secara konduksi.
6.      Peserta didik melakukan percobaan sederhana tentang perpindahan kalor secara konveksi.
7.      Peserta didik melakukan percobaan sederhana tentang perpindahan kalor secara radiasi.


Mengasosiasi
8.      Peserta didik menjelaskan perpindahan kalor secara konveksi.
9.      Peserta didik  mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor secara konduksi.
10.  Peserta didik menemukan penerapan cara perpindahan kalor secara konduksi dalam kehidupan sehari-hari.
11.  Peserta didik menjelaskan perpindahan kalor secara konveksi.
12.  Perserta didik mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor secara konveksi. 
13.  Peserta didik menemukan penerapan cara perpindahan kalor secara konveksi dalam kehidupan sehari-hari.
14.  Peserta didik menjelaskan perpindahan kalor secara radiasi.
15.  Perserta didik mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor secara radiasi.
16.  Peserta didik menemukan penerapan cara perpindahan kalor secara radiasi dalam kehidupan sehari-hari.

Mengomunikasikan
17.  Perwakilan dari peserta didik menyampaikan hasil diskusi kelompok tentang perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi.
18.  Mendiskusikan pemecahan masalah jika ada perbedaan jawaban.
19.  Guru menilai kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi lisan.
20.  Guru menuntun peserta didik menyelesaikan soal-soal.
21.  Peserta didik menyelesaikan soal mandiri.
100 menit

Penutup
5.      Bersama peserta didik merangkum konsep perpindahan kalor.
6.      Melaksanakan postes.
7.      Memberikan tugas baca tentang alat-alat optik.
15 menit



Mengetahui Kepala SMA




_________________________
NIP.
Kupang, .... Maret 2014
Guru Mata Pelajaran Fisika




______________________
NIP.




Soal Pre test Pertemuan I (Suhu dan Kalor)
1.      Apa yang kamu ketahui tentang suhu?
2.      Sebutkan jenis-jenis termometer (4 jenis termometer) berdasarkan skalanya untuk batas bawah dan batas atas?

Jawaban Soal Pre test Pertemuan I (Suhu dan Kalor)
1.      Suhu adalah derajat panas suatu benda.
2.      Jenis-jenis thermometer
THERMOMETER
BATAS BAWAH
BATAS ATAS
Celsius
0
100
Reamur
0
80
Faranheit
32
212
Kalvin
273
373


Soal Post test Pertemuan I (Suhu dan Kalor)

No
Skala Celcius
Skala Faranheit
Skala Kelvin
1.

131 0F

2.
55 0C


3.


288 K

Jawaban Soal Post test Pertemuan I (Suhu dan Kalor)
1.      Faranheit – Celsius



180 x = 9900
X = 55 0 C.
Celsius – Kelvin
55 0 C + 273 = 328 K
2.      Celsius – Faranheit


100 x – 3200 = 9900
100 x = 6700
X = 67 0F
Celsius – Kelvin
55 + 273 = 328
3.      Kelvin – Celsius
288 – 273 = 15 0F

Celsius – Faranheit


2700 = 100 x – 3200
100 x = 5900
X = 59 0F.



Soal Pretest Pertemuan II (Pemuaian dan Perubahan Wujud Zat)
1.      Apa yang kamu pahami tentang pemuaian ?
2.      Sebutkan macam-macam perubahan wujud zat yang kamu ketahui!

Jawaban Soal Pretest Pertemuan II (Pemuaian dan Perubahan Wujud Zat)
1.      Pemuaian adalah pertambahan panjang, luas dan volume suatu benda yang dipengaruhi oleh panas.
2.      Perubahan wujud zat
Wujud Zat
Menjadi
Padat – Cair
Mencair
Cair – padat
Membeku
Padat – Gas
Menyublim
Gas – Padat
Mengkristal
Cair – Gas
Menguap
Gas – Cair
Mengembun

Soal Post test Pertemuan II (Pemuaian dan Perubahan Wujud Zat)

1.      Sebuah benda yang terbuat dari baja memiliki panjang 1000 cm. Berapakah pertambahan panjang baja itu, jika terjadi perubahan suhu sebesar 50°C?!
2.      Tentukan perubahan wujud Zat
Wujud Zat
Menjadi

Mencair
Cair – padat


Menyublim
Gas – Padat


Menguap
Gas – Cair



Jawaban Post test Pertemuan II (Pemuaian dan Perubahan Wujud Zat)
1.      Diketahui   : ΔT = 50 0C
  α= 12 x 10 – 6 /0C
  L = 1000 m
Ditanya      : ΔL = ....... ?
Dijawab     : ΔL = L0 α ΔT
                          = 1000 x 12 x 10 – 6
                          = 60 cm
2.      Perubahan wujud Zat                    
Wujud Zat
Menjadi
Padat – Cair
Mencair
Cair – padat
Membeku
Padat – Gas
Menyublim
Gas – Padat
Mengkristal
Cair – Gas
Menguap
Gas – Cair
Mengembun


Soal Postes Pertemuan III (Azas Black)
1.        Sebutkan bunyi Azas Black !
2.        Air bermassa 200 gram dan bersuhu 30°C dicampur air mendidih bermassa 100 gram dan bersuhu 90°C. (Kalor jenis air . 1 kal.gram-1.°C-1). Hitunglah suhu akhir campuran !


Jawaban Soal Postes Pertemuan III (Azas Black)
1.      Bunyi Azas Black : Jika dua macam zat yang berbeda suhunya dicampurkan, maka zat yang suhunya lebih tinggi akan melepaskan kalor yang sama banyaknya dengan kalor yang diserap oleh zat yang suhunya lebih rendah. 
2.      Diketehui : m1= 200 g
T1= 30 0C
m2= 100 g
T2=90 0C

Ditanya : Tc = . . . ?
Dijawab :                          Qlepas   =   Qterima
                                       m1c1(Tc - T1) = m1c1(T2 – Tc)
                                 200 . 1 . (Tc - 300) = 100 . 1 . (90 – Tc)
                                        200 Tc – 6000 = 9000 – 100 Tc
                                      200 Tc + 100 Tc = 9000 + 6000
                                                     300 Tc = 15000
                                                            Tc = 500C
            Jadi, suhu akhir campuran air tersebut sebesar 500C
Soal Pretest Pertemuan IV (Perpindahan Kalor)
1.      Sebutkan 3 cara perpindahan kalor !

Jawaban soal Pre test Pertemuan IV (Perpindahan Kalor)
1.      3 cara perpindahan kalor :
Ø  Perpindahan kalor secara konduksi
Ø  Perpindahan kalor secara konveksi
Ø  Perpindahan kalor secara radiasi

Soal Post test Pertemuan IV (Perpindahan Kalor)
1.      Sebutkan dan jelaskan tiga cara perpindahan kalor dan contohnya masing-masing !



Jawaban soal Post test Pertemuan IV (Perpindahan Kalor)

3 cara perpindahan kalor :
1.      Perpindahan kalor secara konduksi : peristiwa perpindahan panas di mana bagian dari medium tidak ikut berpindah.
Contoh: Perpindahan panas ke tangan dari ujung sendok melalui sendok yang dibakar
2.      Perpindahan kalor secara konveksi: peristiwa perpindahan panas ­di mana energi panasnya ikut berpindah melalui partikel-partikel yang mengalir.
Contoh: perpindahan panas melalui asap api/lilin.
3.      Perpindahan kalor secara radiasi: peristiwa perpindahan panas tanpa melalui medium.
Contoh: pancaran sinar matahari.






Soal Tugas Pekerjaan Rumah pertemuan I (Suhu dan Kalor)

1.      Suhu suat zat bila diukur dengan termometer Fahrenheit menunjukan angka 62 oF. Berapa suhu benda tersebut diukur dengan termometer Celsius?
2.      Pada sebuah termometer skala X, titik beku air adalah 10 oX dan titik didih air adalah 70 oX. Bila suhu suatu zat diukur dengan termometer skala X adalah 25 oX, berapakah suhu air tersebut bila diukur dengan termometer skala Celsius?

Soal Tugas Pekerjaan Rumah pertemuan II (Pemuaian dan Perubahan wujud zat) :
1.      Carilah contoh benda-benda disekitar anda yang mengalami pemuaian panjang, luas, atau volume kemudian tulis dalam buku tugas! Apa pengaruhnya terhadap fungsi benda tersebut?
2.      Mengapa termos air panas kosong yang terbuka lama bisa pecah?
3.      Sebutkan bukti bahwa air dan gas mengalami pemuaian ?
4.      Sebutkan contoh perubahan wujud zat dalam kehidupan sehari-hari!





LEMBAR KERJA PRAKTIK
(SUHU)
KEGIATAN 1
Tujuan:
1.      Membedakan suhu benda
2.      Menentukan konversi skala termometer
A.       Alat dan bahan:
1.      Baskom/gelas               3 buah
2.      Air panas                     secukupnya
3.      Air hangat                    secukupnya
4.      Air dingin                    secukupnya
5.      Termometer

B.       Langkah kerja:
1.      Masukan tangan kanan ke baskom yang berisi air panas!
2.      Masukan tangan kiri ke baskom yang berisi air dingin!
3.      Masukan tangan kanan ke baskom yang berisi air es!

C.       Pertanyaan:
1.      Apa yang anda rasakan ketika tangan kanan dimasukan ke dalam air panas?
…………………………………………………………………………………………………………………………………
2.      Apa yang anda rasakan ketika tangan kiri dimasukan ke dalam air dingin?
…………………………………………………………………………………………………………………………………
3.      Apa yang anda rasakan ketika tangan kiri dimasukan ke dalam air es?
…………………………………………………………………………………………………………………………………
4.      Dapatkah tanganmu menentukan besarnya suhu air tersebut?
…………………………………………………………………………………………………………………………………
5.      Tangan hanya sebagai indera yang dapat merasakan panas atau dinginnya suatu zat. Untuk dapat mengetahui nilai atau besarnya suhu suatu zat diperlukan suatu alat, yaitu …………………………………………………………………………………………………………………………
6.      Ukurlah suhu ketiga air tersebut menggunakan thermometer! Apa yang kamu amati?
7.      Masukkan hasilnya dalam table di bawah ini dan konversikan ke dalam skala Fahrenheit, reamur dan Kelvin!

No
Suhu air (0C)
0F
0R
K
1




2




3




4





8.      Buatlah kesimpulan dari kegiatan di atas!







LEMBAR KERJA PRAKTIK
PERUBAHAN WUJUD ZAT

Tujuan: Mengamati perubahan wujud zat pada parafin/lilin.

Alat dan bahan
:

  1. Beker glass/gelas kimia
  2. Pembakar bunsen
  3. Tripod/kaki tiga beserta kasa asbesnya
  4. Parafin/lilin
  5. Korek api


Langkah kerja
  1. Masukkan parafin ke dalam gelas kimia.
  2. Susunlah peralatan yang sudah disiapkan seperti pada gambar.
  3. Nyalakan pembakar bunsen
  4. Amatilah perubahan wujud parafin/lilin pada saat dipanaskan.
  5. Setelah mendidih padamkanlah nyala apinya.
  6. Amatilah perubahan wujud parafin setelah nyala api dipadamkan.

Pertanyaan
:

  1. Berdasarkan kegiatan yang telah kamu lakukan, jelaskan perubahan wujud apa sajakah yang terjadi pada parafin/lilin?
  2. Apa yang dapat kamu simpulkan?











LEMBAR KERJA PRAKTIK
MENENTUKAN PERSAMAAN KALOR

a.      Tujuan:
1.      Peserta didik mengetahui cara penentuan persamaan kalor.
b.      Alat dan bahan:
1.      Heater                                     3 Buah
2.      thermometer               3 buah
3.      Air dingin                   Secukupnya
4.      Neraca                        1 Buah
5.      Stopwatch                   3 Buah.
6.       

c.       Langkah kerja:
1.      Mengukur massa dari heater menggunakan neraca.
2.      Masukan air kedalam heater dan mengukur massa total (Heater+air).
3.      Mengukur suhu awal dari air menggunakan thermometer.
4.      Panaskah heater bersamaan dengan menghidupkan stopwatch dan ukur suhu yang tercatat pada thermometer.
5.      Pada suhu 1000C, matikan heater bersamaan dengan stopwatch. Catat waktu yang dibutuhkan.

d.      Hasil Percobaan:
Berdasarkan hasil percobaan, maka diperoleh data sebagai berikut:

No
Massa Air m (kg)
Suhu awal T0(0C)
Suhu akhir
T(0C)
Kenaikan suhu
ΔT= T - T0
Waktu yang dibutuhkan (s)
1






Catatan :
Satiap zat yang berbeda ketika dipanaskan walau nilai Q (Kalor)nya sama tetapi akan memuai pada waktu yang berbeda. Hal inilah yang disebut dengan Kalor Jenis Zat (c).

Pertanyaan :
1.      Faktor-faktor apa yang mempengaruhi banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu 1 0C?
2.      Formulasikan faktor-faktor pada nomor 1, menjadi suatu persamaan tentang Kalor!
3.      Dari percobaan diatas, apa kesimpulan anda?














LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
“ASAS BLACK”

a.       Tujuan         : Siswa mampu membuktikan teori Asas Black
b.      Alat dan Bahan
1.      Gelas Kimia                 2 buah
2.      Heater                          1 buah
3.      Termometer                 1 buah
4.      Air panas                     Secukupnya    
5.      Air dingin                    Secukupnya

c.        Prosedur Percobaan

1.      Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum ini

2.      Panaskan air dengan heater, lalu ukur suhunya
3.      Ukur suhu pada gelas kimia yang berisi air dingin
4.      Campurkan air panas dan air dingin, lalu ukur kembali suhunya
5.      Catatlah hasil pengukuranmu dalam tabel hasil pengamatan

d.      Tabel Hasil Pengamatan

Suhu air panas(0C)
Suhu air dingin(0C)
Suhu campuran(0C)










e.       Kesimpulan
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
















LEMBAR KERJA SISWA
PERPINDAHAN KALOR

a.      Tujuan:
  1. Peserta didik mengetahui perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi
b.      Alat dan bahan:
  1. Sendok                                    3 Buah
  2. Lilin                             3 buah
  3. Kotak Konveksi Gas    3 Buah  
  4. Korek Api                    1 Buah
  5. Kain kering                  6 helai
  6. Obat nyamuk               2 lempeng
  7. Air                               Secukupnya


c.       Langkah kerja:
  1. Konduksi
a.       Menyalakan lilin.
b.      Peganglah salah satu ujung sendok dan ujung yang lain dibakar diatas api.
c.       Selama satu menit, apa yang anda rasakan diujung sendok yang anda pegang?
d.      Apakah yang berpindah dari ujung sendok yang dibakar hingga ke ujung sendok dimana tangan kita memegang? .............. Apakah ada bagian sendok yang berpindah?
e.       Apa kesimpulan anda ? ..............

  1. Konveksi
a.       Susun alat seperti pada gambar !
 







b.      Bakar obat nyamuk dan ditaruh dibawah kotak konveksi gas bersama dengan lilin yang disusun seperti pada gambar.
c.       Amati arah perpindahan asap.
d.      Kemana arah asap keluar dari atas kotak konveksi gas, apakah dibawah lubang pertama atau dilubang kedua? Mengapa demikian?
e.       Apa kesimpulan anda?

  1. Radiasi
a.       Masing-masing kelompok mengambil 2 helai kain.
b.      Kain tersbut dibuat basah dengan mencelupkan kedalam air.
c.       Salah satu kain dijemur diluar kelas dibawah terik matahari sedangkan yang lain dibiarkan di dalam kelas.
d.      Setelah dua menit, amati apa yang dialami kain tersebut? Perbedaan apa yang ditemui?
e.       Mengapa demikian ?
f.       Apa kesimpulan anda ?




a.      Penilaian Sikap

Format Lembar Pengamatan Sikap Peserta didik
No
N a m a
S i k a p
Keterbukaan
Ketekunana belajar
Kerajinan
Tenggang rasa
Kedisiplinan
Kerja sama
Ramah dgn teman
Hormat orang tua
Kejujuran
Menepati janji
Kepedulian
Tangung Jawab
1.













2.













3.













4.













5.













6.













7.













8.













9.













10.














ü  Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 sampai dengan 5.
ü  1 = sangat kurang; 2 = kurang; 3 = cukup; 4 = baik dan 5 = amat baik.
ü  Untuk penilaian sikap, angka ini berfungsi sebagai alat peringkas profil peserta didik, bukan sebagai harga mati untuk KKM.



b.      Penilaian Unjuk Kerja
Penilaian Kinerja Melakukan Penyelidikan
No
Aspek yang dinilai
Penilaian
1
2
3
1
Merumuskan pertanyaan/masalah



2
Melakukan pengamatan atau pengukuran



3
Menafsirkan data



4
Mengomunikasikan




Rubriknya
No
Aspek yang dinilai
Penilaian
1
2
3
1
Merumuskan pertanyaan/masalah
Masalah tidak dirumuskan
Perumusan masalah dilakukan dengan bantuan guru
Perumusan masalah dilakukan secara mandiri (individual atau kelompok)
2
Melakukan pengamatan atau pengukuran
Pengamatan tidak cermat
Pengamatan cermat, tetapi mengandung
interpretasi (tafsiran
terhadap pengamatan)
Pengamatan cermat dan bebas interpretasi
3
Menafsirkan data
Tidak melakukan
penafsiran data
Melakukan analisis data,
namun tidak melakukan
upaya mengaitkan
antarvariabel
Melakukan analisis dan
mencoba mengaitkan
antarvariabel yang
diselidiki (atau
bentuk lain, misalnya
mengklasifikasi)
4
Mengomunikasikan
Dilakukan secara lisan
Lisan dan tertulis, namun tidak dipadukan
Memadukan hasil tertulis
sebagai bagian dari
penyajian secara lisan

Penilaian Kinerja Melakukan Percobaan
No
Aspek yang dinilai
Penilaian
1
2
3
1
Merumuskan masalah, hipotesis, dan
merencanakan percobaan



2
Merangkai alat



3
Melakukan pengamatan/pengukuran



4
Melakukan analisis data dan
Menyimpulkan




Rubriknya
No
Aspek yang dinilai
Penilaian
1
2
3
1
Merumuskan masalah, hipotesis, dan
merencanakan percobaan
Tidak mampu merumuskan
masalah, hipotesis, dan merencanakan percobaan
Dilakukan dengan bantuan guru
Dilakukan secara mandiri (individual atau kelompok)
2
Merangkai alat
Rangkaian alat tidak benar
Rangkaian alat benar,
tetapi tidak rapi atau
tidak memperhatikan
keselamatan kerja
Rangkaian alat benar,
rapi, dan memperhatikan
keselamatan kerja
3
Melakukan pengamatan/pengukuran
Rangkaian alat benar, rapi, dan memperhatikan
keselamatan kerja
Pengamatan cermat, tetapi mengandung interpretasi
Pengamatan cermat dan
bebas interpretasi
4
Melakukan analisis data dan
Menyimpulkan
Tidak mampu
Dilakukan dengan bantuan
guru
Dilakukan secara mandiri
(individual atau kelompok)


c.       Penilaian Produk
Penilaian Produk Hasil Penyelidikan
No
Aspek yang dinilai
Penilaian
1
2
3
1
Hasil rumusan pertanyaan/masalah yang akan diselidiki



2
Hasil pengamatan atau pengukuran



3
Hasil analisis/penafsiran




Rubriknya :
No
Aspek yang dinilai
Penilaian
1
2
3
1
Hasil rumusan pertanyaan/masalah yang akan diselidiki
Tidak berupa masalah
Ada, dalam bentuk pernyataan namun mengarah ke penyelidikan, atau pertanyaan yang tidak lengkap
Ada, dalam bentuk pertanyaan, mengarahkan ke penyelidikan
2
Hasil pengamatan atau pengukuran
Data tidak
menunjukkan hasil
pengamatan yang
cermat, lengkap,
dan aman
Data hanya menunjukkan dua
aspek dari cermat, lengkap, aman;
masih mencampurkan data
dengan inferensi
Data hanya menunjukkan dua
aspek dari cermat, lengkap,
aman; bebas dari inferensi
3
Hasil analisis/penafsiran
Tidak melakukan
penafsiran data
(hanya menyajikan
data, tanpa
penafsiran lebih
lanjut)
Ada hasil analisis data, namun
tidak melakukan upaya
mengaitkan antarvariabel
Ada analisis dan mengaitkan
antarvariabel yang diselidiki
(atau bentuk lain, misalnya
mengklasifikasi)
















Penilaian Produk Hasil Percobaan
No
Aspek yang dinilai
Penilaian
1
2
3
1.
Hasil rumusan pertanyaan/masalah yang akan diselidiki



2.
Hasil rumusan hipotesis



3.
Hasil perencanaan percobaan



4.
Hasil pengamatan atau pengukuran



5.
Hasil analisis dan kesimpulan




Rubriknya :
No
Aspek yang dinilai
Penilaian
1
2
3
1.
Hasil rumusan pertanyaan/masalah yang akan diselidiki
Tidak berupa
masalah
Ada, dalam bentuk pernyataan namun mengarah ke penyelidikan, atau pertanyaan yang tidak lengkap
Ada, dalam bentuk
pertanyaan, mengarahkan
ke penyelidikan
2.
Hasil rumusan hipotesis
Ada, namun tidak
berupa hipotesis
Ada, sudah mengarah ke jawaban sementara permasalahan, namun tidak mengaitkan variabel-variabel
Percobaan.
Ada, dalam bentuk
pernyataan, mengaitkan
variabel-variabel
percobaan, mengarahkan
ke penyelidikan
3.
Hasil perencanaan percobaan
Tidak menunjukkan
sebagai perencanan
percobaan
Sudah ada langkah-langkah
perencanaan, belum seluruh langkah yang seharusnya ada
Sudah ada langkahlangkah
perencanaan,
mencakup langkah yang
seharusnya ada
4.
Hasil pengamatan atau pengukuran
Data tidak
menunjukkan hasil
pengamatan yang
cermat, lengkap,
dan aman
Data hanya menunjukkan dua aspek dari cermat, lengkap, aman; masih mencampurkan data dengan inferensi.
Data hanya menunjukkan
dua aspek dari cermat,
lengkap, aman; bebas dari inferensi
5.
Hasil analisis dan kesimpulan
Tidak melakukan
analisis data (hanya
menyajikan data,
tanpa analisis lebih
lanjut)
Ada hasil analisis data, namun tidak melakukan upaya penyimpulan
Ada analisis dan simpulan (menjawab masalah atau menunjukkan kebenaran/
ketidakbenaran hipotesis)





SUHU DAN KALOR


A.     PENGERTIAN SUHU
Suhu merupakan ukuran mengenai panas atau dinginnya suatu zat atau benda. Oven yang panas dikatakan bersuhu tinggi, sedangkan es yang membeku dikatakan memiliki suhu rendah.

B.     MACAM – MACAM THERMOMETER
Alat yang dirancang untuk mengukur suhu suatu  zat disebut termometer. Ada beberapa jenis termometer, yang prinsip kerjanya bergantung pada beberapa sifat materi yang berubah terhadap suhu. Sebagian besar termometer umumnya bergantung pada peamuaian materi terhadap naiknya suhu. Ide pertama penggunaan termometer adalah oleh Galileo, yang menggunakan pemuaian gas, tampak seperti pada gambar dibawah ini :

Skala yang paling banyak dipakai sekarang adalah skala Celsius, kadang disebut skala Centigrade. Di Amerika Serikat, skala Fahrenheit juga umum digunakan. Ada juga skala Reamur. Skala yang paling penting dalam sains adalah skala absolut atau Kelvin.
Titik beku zat didefinisikan sebagai suhu dimana fase padat dan cair ada bersama dalam kesetimbangan, yaitu tanpa adanya zat cair total yang berubah menjadi padat atau sebaliknya.
titik didih didefinisikan sebagai suhu di mana zat cair dan gas ada bersama dalam kesetimbangan. Karena titik-titik ini berubah terhadap tekanan, tekanan harus ditentukan (biasanya sebesar 1 atm).


C.     KONVERSI SKALA THERMOMETER

Tentunya sangat mudah untuk mengonversikannya, mengingat bahwa 0 0C sama dengan 32 0F, dan jangkauan 1000  pada skala Celsius sama dengan jangkauan 1800 pada skala Fahrenheit. Hal ini berarti
Perbandingan beberapa skala termometer adalah sebagai berikut:
Konversi antara skala Celsius dan skala Fahrenheit dapat dituliskan:
Konversi antara skala Celsius dan skala Reamur dapat dituliskan:
Konversi antara skala Fahrenheit dan skala Reamur dapat dituliskan:

Contoh Soal :
1.      Suhu 30° C sama dengan ....0F = .... 0R= .... 0K
Diketahui : TC = 30° C
Ditanya : TF = ...?
               TR = ...?
               TK = ...?
Dijawab :



2.      Suhu benda yang diukur dengan termometer Fahrenheit menunjukkan nilai 1220F. Tentukan suhu benda tersebut dalam skala:
a)      Celcius,
b)      Reamur,
c)      Kelvin!
Diketahui :
Ditanya :  TC = ...?
                 TR = ...?
                TK = ...?
Dijawab :
 





D.     PENGERTIAN PEMUAIAN

Pemuaian adalah bertambah besarnya ukuran suatu benda karena kenaikan suhu yang terjadi pada benda tersebut. Kenaikan suhu yang terjadi menyebabkan benda itu mendapat tambahan energi berupa kalor yang menyebabkan molekul-molekul pada benda tersebut bergerak lebih cepat.

E.     JENIS-JENIS PEMUAIAN

1.      Pemuaian Zat Padat
a.      Pemuaian Panjang
Perubahan panjang DL pada semua zat padat, dengan pendekatan yang sangat baik, berbanding lurus dengan perubahan suhu DT.
Besarnya perubahan panjang dapat dituliskan dalam suatu persamaan:
Di mana α adalah konstanta pembanding, disebut koefisien muai linier (koefisien muai panjang) untuk zat tertentu dan memiliki satuan /0C atau (0C)  – 1.
Panjang benda ketika dipanaskan dapat dituliskan sebagai berikut:
 
dengan:
L = panjang benda saat dipanaskan (m)
L0 = panjang benda mula-mula (m)
α = koefisien muai linier/panjang (/0C)
DT = perubahan suhu (0C)
Contoh soal :
Sebuah kawat aluminium dipanaskan dari suhu 295 K sampai 331 K dan
panjangnya mencapai 3,7 m. Jika α = 25 ×10-6/oC, tentukan panjang kawat
mula-mula!
Diketahui :  L = 3,7 m
α = 25 ×10-6/oC
DT = 331 K - 295 K = 36 K
Ditanya : L0 = ...?
Dijawab :
     
                         
                       
                       
                       
Jadi, panjang mula-mula kawat tersebut adalah 3,69 m.


b.      Pemuaian Luas
Untuk benda-benda yang berbentuk lempengan plat (dua dimensi), akan terjadi pemuaian dalam arah panjang dan lebar. Hal ini berarti lempengan tersebut mengalami pertambahan luas atau pemuaian luas.
Diketahui β= 2α , maka persamaannya menjadi seperti berikut.
Keterangan:
A1 : luas bidang mula-mula (m2)
A2 : luas bidang setelah dipanaskan (m2)
β    : koefisien muai luas (/°C)
DT : selisih suhu (° C)

Contoh soal :
Pada suhu 30° C sebuah pelat besi luasnya 10 m2. Apabila suhunya dinaikkan menjadi 90° C dan koefisien muai panjang besi sebesar 0,000012/° C, maka tentukan luas pelat besi tersebut!
           

c.       Pemuaian Volume  
Zat padat yang mempunyai tiga dimensi (panjang, lebar, dan tinggi), seperti bola dan balok, jika dipanaskan akan mengalami muai volume, yakni bertambahnya panjang, lebar, dan tinggi zat padat tersebut. Karena muai volume merupakan penurunan dari muai panjang, maka muai ruang juga tergantung dari jenis zat. Jika volume benda mula-mula V1, suhu mula-mula T1, koefisien muai ruang g , maka setelah dipanaskan volumenya menjadi V2, dan suhunya menjadi T2 sehingga akan berlaku persamaan, sebagai berikut.
Karena g = 3 α, maka persamaannya menjadi seperti berikut.
Keterangan:
V1 : volume benda mula-mula (m3)
V2 : volume benda setelah dipanaskan (m3)
g : koefisien muai ruang (/°C)
DT : selisih suhu (° C)
Contoh Soal :
Sebuah bejana memiliki volume 1 liter pada suhu 25° C. Jika koefisien muai panjang bejana 2 × 10-5 /°C, maka tentukan volume bejana pada suhu 75° C!
                       
                       

F.      PERUBAHAN WUJUD ZAT

Perubahan wujud zat dari cair ke padat disebut sebagai proses pembekuan. Dalam hal ini, akan terjadi proses pelepasan kalor. Besarnya kalor yang dibutuhkan pada saat peleburan dan besarnya kalor yang dilepaskan dalam proses pembekuan adalah sama.
Perumusan untuk kalor peleburan dan pembekuan sama dengan perumusan pada kalor penguapan dan pengembunan, yakni sebagai berikut.
dengan:
Q   = kalor yang dibutuhkan saat peleburan atau kalor yang dilepaskan saat pembekuan,
m   = massa zat, dan
L    = kalor laten peleburan atau pembekuan.

Contoh Soal :
Berapakah besarnya kalor yang dibutuhkan untuk mencairkan es sebanyak 500 gram pada temperatur 0oC menjadi cair seluruhnya yang memiliki temperatur 10oC ? Diketahui kalor laten peleburan es menjadi air sebesar 80 kal/g.
Jawaban :
Diketahui: L = 80 kal/g, dan
m = 500 gram.
Ditanya : Q total = ...?
Dijawab :
Q = m L
Q = 500 gram × 80 kal/g
Q = 40.000 kal
Q = 40 kkal
Jadi, besarnya kalor yang dibutuhkan untuk meleburkan es menjadi cair seluruhnya adalah sebesar 40 kkal.

Hubungan Kalor Laten dan Perubahan Wujud
Apabila suatu zat padat, misalnya es dipanaskan, es tersebut akan menyerap kalor dan beberapa lama kemudian berubah wujud menjadi zat cair. Perubahan wujud zat dari padat menjadi cair ini disebut proses melebur. Temperatur pada saat zat mengalami peleburan disebut titik lebur zat. Adapun proses perubahan wujud zat dari cair menjadi padat disebut sebagai proses pembekuan dan temperatur ketika zat mengalami proses pembekuan disebut titik beku zat.
Kalor laten pembekuan besarnya sama dengan kalor laten peleburan yang disebut sebagai kalor lebur. Kalor lebur es L pada temperatur dan tekanan normal adalah 334 kJ/kg. Kalor laten penguapan besarnya sama dengan kalor laten pengembunan, yang disebut sebagai kalor uap. Kalor uap air L pada temperatur dan tekanan normal adalah 2.256 kJ/kg.

           
a.       Proses A – B merupakan proses kenaikan temperatur dari sebongkah es. Pada proses kenaikan temperatur ini, grafik yang terjadi adalah linear. Pada grafik AB, kalor digunakan untuk menaikkan temperatur.
b.      Proses B – C merupakan proses perubahan wujud zat dari es menjadi air. Pada grafik BC, kalor tidak digunakan untuk menaikkan atau menurunkan temperatur benda, tetapi hanya digunakan untuk mengubah wujud zat benda tersebut, yakni dari wujud es menjadi air.
c.       Pada grafik C – D, terjadi proses kenaikan temperatur yang sama dengan proses pada (a). Akan tetapi, pada proses ini yang dinaikkan suhunya adalah air dari 0oC sampai 100oC.
d.      Sama halnya pada proses B – C, proses D – E tidak mengalami perubahan temperatur, tetapi yang terjadi hanya perubahan wujud zat dari air menjadi uap.

Contoh :
Berapa banyak kalor yang diperlukan untuk mengubah 2 gram es pada suhu 0° C menjadi uap air pada suhu 100° C? (cair = 4.200 J/kg °C, KL = 336 J/g, dan KU = 2.260 J/g)
Dijawab :

Q1 Proses Lebur
Q1            = m KL
= 2 × 336
= 672 J
Q2 Proses menaikkan suhu
Q2 = m cair DT
= 2 × 10-3 × 4.200 × 100
= 840 J
Q3 Proses penguapan
Q1 = m Ku
= 2 × 2.260
= 4.420 J
Qtotal = Q1 + Q2 + Q3
= 672 + 840 + 4.420
= 6.032 J
Jadi, kalor yang dibutuhkan sebesar 6.032 J




















1 komentar:

  1. kenapa gmbar2nya kok shurtcut, saya gak bisa liat. tolong diupdate atau dirubah pengaturannya. trims

    BalasHapus