RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA N KUPANG
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester :
X / Satu
Peminatan : MIA
Materi Pokok :
Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor
Alokasi waktu : 4 x 3 JP
A.
Kompetensi
Inti
KI
1: Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI
2: Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI
3: Memahami,
menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
KI
4: Mengolah,
menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
B.
Kompetensi
Dasar Dan Indikator
Pertemuan
Pertama
KI
|
Kompetensi
Dasar
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
|
1.1.
Menyadari
kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui pengamatan fenomena
alam fisis dan pengukurannya.
|
1.1.1 Mengenali dan mengagumi
keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan
mengenai suhu dan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.
|
|
2.1.
Menunjukkan
perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan)
dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan
percobaan , melaporkan, dan berdiskusi.
|
2.1.1.
Melakukan kegiatan pengamatan
secara teliti, jujur, bertanggung jawab, peduli lingkungan, kerja sama, .
|
|
3.7.
Menganalisis pengaruh kalor dan
perpindahan panas pada kehidupan sehari-hari.
|
3.7.1.
Menjelaskan pengertian suhu.
3.7.2.
Menjelaskan pengertian kalor.
3.7.3.
Menyebutkan
alat pengukur suhu.
3.7.4.
Menjelaskan
alat pengukur suhu dan skalanya masing-masing.
3.7.5.
Menghitung konversi skala
thermometer.
|
|
4.1.
Menyajikan
hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik
yang tepat untuk penyelidikan ilmiah.
|
4.1.1. Mengukur
suhu benda dengan menggunakan thermometer.
4.1.2. Menampilkan data hasil pengukuran menggunkan
thermometer.
4.1.3.
Menghitung
konversi skala thermometer.
|
4.8.
Merencanakan
dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki karakteristik termal suatu
bahan, terutama kapasitas dan konduktivitas
kalor.
|
4.8.1. Mengukur
suhu benda dengan menggunakan thermometer.
|
Pertemuan
Kedua
KI
|
Kompetensi
Dasar
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
|
1.1.
Menyadari
kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui pengamatan fenomena
alam fisis dan pengukurannya.
|
1.1.2 Mengenali dan mengagumi
keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan
mengenai suhu dan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.
|
|
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin
tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab;
terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan
peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
sikap dalam melakukan percobaan, melaporkan, dan berdiskusi.
|
2.1.1.
Melakukan kegiatan pengamatan
secara teliti, jujur, bertanggung jawab, peduli lingkungan, kerja sama, .
|
|
3.7.
Menganalisis pengaruh kalor dan
perpindahan panas pada kehidupan sehari-hari.
|
3.7.1.
Menjelaskan pengertian tentang
pemuaian.
3.7.2.
Menyebutkan macam-macam pemuaian
dalam kehidupan sehari-hari.
3.7.3.
Menganalisis perubahan suhu
terhadap pemuaian benda.
3.7.4.
Menyebutkan penerapan pemuaian
dalam kehidupan sehari-hari.
3.7.5.
Menjelaskan hubungan kalor dengan
suhu benda dan wujudnya.
|
|
4.1.
Menyajikan
hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik
yang tepat untuk penyelidikan ilmiah.
|
4.1.1.
Mengukur suhu menggunakan
thermometer.
4.1.2.
Mengukur pemuaian panjang dengan
menggunakan Musschenbroek.
|
4.8.
Merencanakan
dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki karakteristik termal suatu
bahan, terutama kapasitas dan
konduktivitas kalor.
|
4.8.1.
Melakukan percobaan untuk
menentukan koefisien muai.
4.8.2.
Melakukan percobaan untuk
menentukan kapasitas panas.
4.8.3.
Mendemonstrasikan pemuaian volume
pada zat cair.
|
Pertemuan
Ketiga
KI
|
Kompetensi
Dasar
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
|
1.1.
Menyadari
kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui pengamatan fenomena
alam fisis dan pengukurannya.
|
1.1.3 Mengenali dan mengagumi
keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan
mengenai suhu dan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.
|
|
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin
tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka;
kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan percobaan, melaporkan, dan berdiskusi.
|
2.1.1.
Melakukan kegiatan pengamatan
secara teliti, jujur, bertanggung jawab, peduli lingkungan, kerja sama, .
|
|
3.7.
Menganalisis pengaruh kalor dan
perpindahan panas pada kehidupan sehari-hari.
|
3.7.1.
Menjelaskan kapasitas kalor dan
kalor jenis benda.
3.7.2.
Menghitung jumlah kalor yang
dibutuhkan.
3.7.3.
Menghitung jumlah kalor yang
dibutuhkan untuk menaikan suhu dari titik beku hingga titik uap.
3.7.4.
Menjelaskan bunyi Azas Black.
3.7.5.
Menghitung suhu campuran
menggunakan persamaan Azas Black.
3.7.6.
Menyebutkan penerapan Azas Black
dalam kehidupan sehari-hari.
|
|
4.1.
Menyajikan
hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik
yang tepat untuk penyelidikan ilmiah.
|
4.1.1.
Mengukur kalor menggunakan
kalorimeter.
4.1.2.
Mengukur suhu akhir campuran.
|
4.8.
Merencanakan
dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki karakteristik termal suatu
bahan, terutama kapasitas dan
konduktivitas kalor.
|
4.8.1.
Melakukan percobaan untuk
menentukan persamaan kalor.
4.8.2.
Melakukan percobaan Azas Black
untuk menentukan suhu akhir campuran.
|
Pertemuan
Keempat
KI
|
Kompetensi
Dasar
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
|
1.1.
Menyadari
kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui pengamatan fenomena
alam fisis dan pengukurannya.
|
1.1.4 Mengenali dan mengagumi
keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan
mengenai suhu dan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.
|
|
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin
tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka;
kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan percobaan, melaporkan, dan berdiskusi.
|
2.1.1.
Melakukan kegiatan pengamatan
secara teliti, jujur, bertanggung jawab, peduli lingkungan, kerja sama, .
|
|
3.7.
Menganalisis pengaruh kalor dan
perpindahan panas pada kehidupan sehari-hari.
|
3.7.1.
Menjelaskan tiga cara perpindahan
kalor.
3.7.2.
Mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi tiga cara perpindahan kalor.
3.7.3.
Menemukan penerapan cara
perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari.
|
|
4.1.
Menyajikan
hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik
yang tepat untuk penyelidikan ilmiah.
|
|
4.8.
Merencanakan
dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki karakteristik termal suatu
bahan, terutama kapasitas dan
konduktivitas kalor.
|
4.8.1.
Melakukan percobaan tentang
perpindahan kalor secara konduksi.
4.8.2.
Melakukan percobaan tentang
perpindahan kalor secara konveksi.
4.8.3.
Melakukan percobaan tentang
perpindahan kalor secara radiasi.
|
C.
Tujuan
Pembelajaran
Melalui proses mencari informasi,
menanya dan berdiskusi Peserta didik dapat memahami pengetahuan faktual,
konseptual dan prosedural tentang Suhu dan Kalor serta mampu membangun sikap
ilmiah dan ketrampilan prosedural melalui proses mencoba, mengasosiasi dan
mengomunikasikannya dalam presentasi dan laporan tertulis.
Pertemuan
Pertama
1.
Peserta
didik dapat mengenali dan mengagumi kebesaran Tuhan lewat perbedaan suhu dalam
kehidupan sehari-hari.
2.
Peserta
didik dapat melakukan kegiatan pengamatan secara teliti, jujur, dan bertanggung
jawab mengenai suhu.
3.
Melalui
kegiatan mengamati saat tangan dicelupkan ke dalam air yang berbeda kondisinya,
peserta didik dapat menjelaskan pengertian suhu.
4.
Melalui
kegiatan mencampurkan air panas dan air dingin, peserta didik dapat menjelaskan
pengertian kalor.
5. Dengan menunjukan alat pengukur
suhu, peserta didik dapat menyebutkan
alat pengukur suhu.
6. Dengan menunjukan jenis-jenis
skala thermometer, peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis thermometer berdasarkan
skalanya.
7.
Melalui
diskusi kelompok, peserta didik dapat menentukan konversi skala thermometer.
Pertemuan
Kedua
1.
Melalui
kegiatan memanaskan air menggunakan heater, peserta didik menjelaskan pengertian tentang pemuaian.
2.
Melalui
diskusi kelompok dan tanya jawab dengan guru,
peserta didik dapat menyebutkan macam-macam pemuaian dalam
kehidupan sehari-hari.
3.
Melalui
diskusi kelompok dan tanya jawab dengan guru, peserta didik
dapat menganalisis perubahan suhu terhadap pemuaian benda.
4.
Melalui
kegiatan diskusi kelompok peserta didik dapat menyebutkan penerapan pemuaian
dalam kehidupan sehari-hari.
5.
Melalui
diskusi kelompok dan tanya jawab dengan guru, peserta didik dapat menjelaskan hubungan kalor dengan suhu
benda dan wujudnya.
6.
Melalui
kegiatan tanya jawab dengan guru, peserta didik
dapat menghitung jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu dari
titik beku hingga titik uap.
7.
Melalui
diskusi kelompok dan tanya jawab dengan guru, peserta didik menyebutkan penerapan perubahan wujud zat
dalam kehidupan sehari-hari.
8.
Dengan
menggunakan Muschenburg peserta dididk dapat mengukur pemuaian panjang.
Pertemuan
Ketiga
1.
Dengan
melakukan eksperimen untuk menentukan persamaan kalor, peserta didik dapat
menjelaskan kapasitas kalor dan kalor jenis benda.
2.
Melalui eksperimen sederhana sebelumnya, peserta didik dapat
menghitung jumlah kalor yang dibutuhkan.
3.
Melalui eksperimen sederhana tentang peleburan es hingga
menguap, peserta didik dapat menghitung jumlah kalor yang dibutuhkan untuk
menaikan suhu dari titik beku hingga titik uap.
4.
Melalui percobaan sederhana mencampurkan air dingin dan air
panas, peserta didik dapat menjelaskan bunyi
Azas Black.
5.
Melalui percobaan sebelumnya, peserta didik dapat menghitung suhu
campuran menggunakan persamaan Azas Black.
6.
Melalui kegiatan tanya jawab, peserta didik dapat menyebutkan
penerapan Azas Black dalam kehidupan sehari-hari.
Pertemuan
Keempat
1.
Melalui
eksperimen membakar sendok peserta didik dapat menjelaskan perpindahan kalor
secara konduksi.
2.
Melalui
percobaan sebelumnya perserta didik dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi perpindahan kalor secara konduksi.
3.
Melalui
percobaan sebelumnya peserta didik dapat menemukan penerapan cara perpindahan
kalor secara konduksi dalam kehidupan sehari-hari.
4.
Melalui
eksperimen menggunakan kertas, lilin dan kotak aliran gas, peserta didik dapat
menjelaskan perpindahan kalor secara konveksi.
5.
Melalui
percobaan sebelumnya perserta didik dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi perpindahan kalor secara konveksi.
6.
Melalui
percobaan sebelumnya peserta didik dapat menemukan penerapan cara perpindahan
kalor secara konveksi dalam kehidupan sehari-hari.
7.
Melalui
percobaan menjemur dua kain yang sama ditempat yang berbeda, peserta didik
dapat menjelaskan perpindahan kalor secara radiasi.
8.
Melalui
percobaan sebelumnya perserta didik dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi perpindahan kalor secara radiasi.
9.
Melalui
percobaan sebelumnya peserta didik dapat menemukan penerapan cara perpindahan
kalor secara radiasi dalam kehidupan sehari-hari.
D.
Materi
Pembelajaran
Pertemuan
|
Fakta
|
Konsep
|
Prinsip
|
Prosedur
|
I
|
a.
Air
panas, air hangat dan air dingin.
b.
Tangan
dapat merasakan perbedaan panas dingin.
|
a.
Wujud
Zat.
b.
Suhu.
c.
Thermometer.
|
a.
Pemuaian.
|
a.
Pengukuran
suhu.
|
II
|
a.
Air
panas, air hangat dan air dingin.
b.
Air
memuai jika dipanaskan.
|
a.
Perpindahan
panas,
b.
pemuaian,
c.
perubahan
wujud zat.
|
a.
Pemuaian
|
a.
Demonstrasi
sederhana pemuaian volume pada zat cair.
|
III
|
a.
Air
panas dan air dingin.
b.
Air
menjadi hangat ketika air panas dan air dingin dicampurkan.
|
a.
Suhu
akhir campuran.
|
a.
Azas
Black
|
a.
Eksperimen
Azas Black.
|
IV
|
a.
Sendok
menjadi panas.
b.
Asap
mengikuti aliran api.
c.
Kain
basah menjadi kering.
|
a.
Konduksi
b.
Konveksi
c.
Radiasi
|
a.
Perpindahan
kalor.
|
a.
Eksperimen
tentang konduksi.
b.
Eksperimen
tentang konveksi.
c.
Eksperimen
tentang radiasi.
|
E.
Pendekatan,
Model dan Metode Pembelejaran
Pertemuan
|
Pendekatan
|
Model
|
Metode
|
I
|
Saintifik
|
PBL
|
a.
Demonstrasi
b.
Eksperimen
c.
Diskusi
kelompok
d.
Tanya
jawab
|
II
|
Saintifik
|
PBL
|
a.
Demonstrasi
b.
Eksperimen
c.
Diskusi
kelompok
d.
Tanya
jawab
|
III
|
Saintifik
|
PBL
|
a.
Demonstrasi
b.
Eksperimen
c.
Diskusi
kelompok
d.
Tanya
jawab
|
IV
|
Saintifik
|
PBL
|
a.
Demonstrasi
b.
Eksperimen
c.
Diskusi
kelompok
d.
Tanya
jawab
|
F.
Media,
Alat dan Sumber belajar
Pertemuan
|
Media
|
Alat
|
Sumber
Belajar
|
I
|
cetak
dan elektronik (LCD, Laptop)
|
Air panas, air
hangat, es, baskom/ gelas, thermometer.
|
BSE, Bahan Ajar
|
II
|
cetak
dan elektronik (LCD, Laptop)
|
Pemanas
air, lilin, korek, gelas kimia, pembakar bunsen, kaki tiga.
|
BSE, Bahan Ajar
|
III
|
cetak
dan elektronik (LCD, Laptop)
|
Air
panas, air hangat, es, baskom/ gelas, thermometer.
|
BSE, Bahan Ajar
|
IV
|
cetak
dan elektronik (LCD, Laptop)
|
Sendok,
lilin, kertas, korek api, kain, kotak aliran gas, kaleng susu.
|
BSE, Bahan Ajar
|
G.
Langkah
– Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan
kesatu
Sintaks Problem Based Learning
|
Rincian Kegiatan
|
Waktu
|
Pendahuluan
1.
Merefleksikan
hasil kompetensi (KD) sebelumnya tentang fluida statik.
2.
Menjelaskan
kaitan suhu dan kalor dengan materi tentang Azas Black.
3.
Menyampaikan
tujuan pembelajaran.
4.
Bertanya
dan menagih secara lisan tugas baca, mencari informasi tentang suhu dan kalor
melalui berbagai sumber (buku, internet atau modul).
5.
Melaksanakan
pretes tentang suhu dan kalor.
|
20
menit
|
|
Mengorientasikan
peserta didik pada masalah.
Mengorganisasikan
kegiatan pembelajaran.
Membimbing
penyelidikan mandiri.
Mengembangkan
dan menyajikan karya.
Analisa
dan evaluasi.
|
Kegiatan
Inti
Mengamati
1.
Peserta
didik menyimak peragaan mencelupkan tangan kedalam wadah yang berisi air
panas, air hangat dan dingin yang dilakukan oleh perwakilan di depan kelas.
2.
Guru
menilai ketrampilan peserta didik mengamati.
Menanya
3.
Peserta
didik mendiskusikan hasil peragaan yang dilakukam oleh perwakilan di depan
kelas.
Mencoba
4.
Peserta
didik dibagi dalam kelompok kecil masing-masing terdiri atas 4 orang.
5.
Peserta
didik diminta untuk mengukur suhu menggunakan thermometer.
6.
Peserta
didik mencermati dan mencatat hasil percobaan.
7.
Guru
menilai sikap peserta didik dalam kerja kelompok dan membimbing/ menilai
ketrampilan mencoba, menggunakan alat dan mengolah data serta menilai
kemampuan peserta didik menerapkan konsep dalam pemecahan masalah.
Mengasosiasi
8.
Peserta
didik menyimpulkan pengertian suhu dari percoabaan.
9.
Masing-masing
kelompok berdiskusi untuk mengkonversi skala suhu dari skala celsius ke skala
Reamur, Faranheit dan Kelvin.
10. Guru membimbing/ menilai
kemampuan peserta didik mengolah data dan merumuskan kesimpulan.
Mengomunikasikan
11. Perwakilan dari masing-masing
kelompok menyampaikan hasil hitungan dan kesimpulan diskusi.
12. Kelompok mendiskusikan
pemecahan masalah jika ada perbedaan jawaban.
13. Guru menilai kemampuan peserta
didik berkomunikasi lisan.
14. Guru menuntun peserta didik
menyelesaikan soal-soal.
15. Peserta didik menyelesaikan
soal mandiri.
|
100
menit
|
Penutup
1.
Bersama
peserta didik merangkum tentang suhu dan pengukurannya.
2.
Melaksanakan
postes.
3.
Memberikan
Tugas Pekerjaan Rumah tentang suhu.
4.
Memberikan
tugas baca tentang pemuaian dan perubahan wujud zat.
|
15
menit
|
Pertemuan
kedua
Rincian
Kegiatan
|
Waktu
|
|
Pendahuluan
1.
Merefleksi
hasil pretest dan postest pertemuan sebelumnya.
2.
Menagih
dan mengingatkan Tugas Rumah dan tugas baca.
3.
Menyampaikan
tujuan pembelajaran.
4.
Melaksanakan
pretest tentang pemuaian dan perubahan wujud zat.
|
20
menit
|
|
Mengorientasikan
peserta didik pada masalah.
Mengorganisasikan
kegiatan pembelajaran.
Membimbing
penyelidikan mandiri.
Mengembangkan
dan menyajikan karya.
Analisa
dan evaluasi.
|
Kegiatan
Inti
Mengamati
1.
Peserta
didik menyimak percobaan sederhana tentang pemuaian menggunakan heater yang
diberikan guru.
2.
Guru
menilai ketrampilan peserta didik mengamati.
Menanya
3.
Peserta
didik mendiskusikan hasil percobaan sederhana yang diberikan oleh guru dalam
kelompok.
Mencoba
4.
Peserta
didik membuktikan pemuaian volume dengan menggunakan air dan pemanas.
5.
Peserta
didik melakukan diskusi kelompok untuk menyebutkan macam-macam pemuaian.
6.
Peserta
didik berdiskusi untuk menyebutkan penerapan pemuaian dalam kehidupan
sehari-hari.
7.
Peserta
didik berdiskusi menganalisis perubahan suhu terhadap pemuaian benda.
8.
Peserta
didik berdiskusi dan tanya jawab dengan guru tentang hubungan kalor dengan
suhu benda dan wujudnya.
9.
Peserta
didik menghitung jumlah kalor yang
dibutuhkan untuk menaikan suhu dari titik beku hingga titik uap.
10. Peserta didik menyebutkan penerapan perubahan wujud zat
dalam kehidupan sehari-hari.
11. Peserta didik mengukur pemuaian
panjang dengan menggunakan Muschenburg.
12. Guru memberikan masalah kepada
peserta didik tentang pemuaian panjang, pemuaian luas dan pemuaian volume.
13. Guru menilai sikap peserta
didik dalam kerja kelompok dan membimbing/ menilai ketrampilan mencoba,
menggunakan alat dan mengolah data serta menilai kemampuan peserta didik
menerapkan konsep dalam pemecahan masalah.
Mengasosiasi
14. Peserta didik menyimpulkan
pengertian pemuaian.
15. Peserta didik berdiskusi dengan
teman sebangku untuk menyelesaikan masalah tentang pemuaian panjang, pemuaian
luas dan pemuaian volume.
16. Guru membimbing/ menilai
kemampuan peserta didik dalam melakukan pengamatan, diskusi dan merumuskan
kesimpulan.
Mengomunikasikan
17. Perwakilan dari peserta didik
menyampaikan hasil hitungan dan kesimpulan diskusi dengan teman sebangku.
18. Mendiskusikan pemecahan masalah
jika ada perbedaan jawaban.
19. Guru menilai kemampuan peserta
didik dalam berkomunikasi lisan.
20. Guru menuntun peserta didik
menyelesaikan soal-soal.
21. Peserta didik menyelesaikan
soal mandiri.
|
100
menit
|
Penutup
1.
Bersama
peserta didik merangkum pemuaian dan perubahan wujud zat.
2.
Melaksanakan
postes.
3.
Memberikan
pekerjaan rumah tentang pemuaian dan perubahan wujud zat.
4.
Memberikan
tugas baca tentang Azas Black dan Perpindahan kalor.
|
15
menit
|
Pertemuan
Ketiga
Rincian
Kegiatan
|
Waktu
|
|
Pendahuluan
1.
Menagih
dan mengingatkan Tugas Rumah dan tugas baca.
2.
Menyampaikan
tujuan pembelajaran.
|
20
menit
|
|
Mengorientasikan
peserta didik pada masalah.
Mengorganisasikan
kegiatan pembelajaran.
Membimbing
penyelidikan mandiri.
Mengembangkan
dan menyajikan karya.
Analisa
dan evaluasi.
|
Kegiatan
Inti
Mengamati
1.
Peserta
didik menyimak proses pemanasan air menggunakan heater.
2.
Peserta
didik menyimak proses pemanasan es batu hingga menjadi uap.
3.
Peserta
didik menyimak pencampuran air panas dengan air dingin dan diminum.
4.
Guru
menilai ketrampilan peserta didik mengamati.
Menanya
5.
Peserta
didik mendiskusikan hasil percobaan sederhana yang diberikan oleh guru di depan
kelas.
Mencoba
6.
Peserta
didik melakukan eksperimen untuk menentukan persamaan kalor.
7.
Peserta
didik melakukan percobaan memanaskan es hingga menjadi uap.
8.
Peserta
didik melakukan eksperimen untuk menentukan suhu akhir campuran.
Mengasosiasi
9.
Peserta didik berdiskusi untuk menghitung jumlah kalor
yang dibutuhkan.
10. Peserta
didik menghitung jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu dari titik
beku hingga titik uap.
11. Peserta
didik menjelaskan bunyi Azas Black.
12. Peserta
didik menghitung suhu campuran menggunakan persamaan Azas Black.
22. Peserta didik menyebutkan
penerapan Azas Black dalam kehidupan sehari-hari.
Mengomunikasikan
23. Perwakilan dari peserta didik
menyampaikan hasil hitungan dan kesimpulan diskusi dengan teman kelompok.
24. Mendiskusikan pemecahan masalah
jika ada perbedaan jawaban.
25. Guru menilai kemampuan peserta
didik dalam berkomunikasi lisan.
26. Guru menuntun peserta didik
menyelesaikan soal-soal.
27. Peserta didik menyelesaikan
soal mandiri.
|
100
menit
|
Penutup
1.
Bersama
peserta didik merangkum konsep persamaan kalor dan Azas Balck.
2.
Melaksanakan
postes.
3.
Memberikan
pekerjaan rumah tentang Azas Black.
4.
Memberikan
tugas baca tentang Perpindahan kalor.
|
15
menit
|
Pertemuan
Keempat
Rincian
Kegiatan
|
Waktu
|
|
Pendahuluan
1.
Merefleksikan
hasil kompetensi (KD) sebelumnya tentang Azas Black
2.
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
3.
Menagih
dan mengingatkan Tugas Rumah dan tugas baca.
4.
Melaksanakan
pretest tentang perpindahan kalor.
|
20
menit
|
|
Mengorientasikan
peserta didik pada masalah.
Mengorganisasikan
kegiatan pembelajaran.
Membimbing
penyelidikan mandiri.
Mengembangkan
dan menyajikan karya.
Analisa
dan evaluasi.
|
Kegiatan
Inti
Mengamati
1.
Peserta
didik menyimak sendok dan air panas yang berada di dalam gelas.
2.
Guru
menilai ketrampilan peserta didik mengamati.
Menanya
3.
Peserta
didik mendiskusikan hasil percobaan sederhana yang diberikan oleh guru di
depan kelas.
4.
Melalui
eksperimen membakar sendok peserta didik dapat menjelaskan perpindahan kalor
secara konduksi.
Mencoba
5.
Peserta
didik melakukan percobaan sederhana tentang perpindahan kalor secara
konduksi.
6.
Peserta
didik melakukan percobaan sederhana tentang perpindahan kalor secara
konveksi.
7.
Peserta
didik melakukan percobaan sederhana tentang perpindahan kalor secara radiasi.
Mengasosiasi
8.
Peserta
didik menjelaskan perpindahan kalor secara konveksi.
9.
Peserta
didik mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi perpindahan kalor secara konduksi.
10. Peserta didik menemukan
penerapan cara perpindahan kalor secara konduksi dalam kehidupan sehari-hari.
11. Peserta didik menjelaskan
perpindahan kalor secara konveksi.
12. Perserta didik mengidentifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor secara konveksi.
13. Peserta didik menemukan
penerapan cara perpindahan kalor secara konveksi dalam kehidupan sehari-hari.
14. Peserta didik menjelaskan
perpindahan kalor secara radiasi.
15. Perserta didik mengidentifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor secara radiasi.
16. Peserta didik menemukan
penerapan cara perpindahan kalor secara radiasi dalam kehidupan sehari-hari.
Mengomunikasikan
17. Perwakilan dari peserta didik
menyampaikan hasil diskusi kelompok tentang perpindahan kalor secara
konduksi, konveksi, dan radiasi.
18. Mendiskusikan pemecahan masalah
jika ada perbedaan jawaban.
19. Guru menilai kemampuan peserta
didik dalam berkomunikasi lisan.
20. Guru menuntun peserta didik
menyelesaikan soal-soal.
21. Peserta didik menyelesaikan
soal mandiri.
|
100
menit
|
Penutup
5.
Bersama
peserta didik merangkum konsep perpindahan kalor.
6.
Melaksanakan
postes.
7.
Memberikan
tugas baca tentang alat-alat optik.
|
15
menit
|
Mengetahui Kepala
SMA
_________________________
NIP.
|
Kupang, ....
Maret 2014
Guru Mata
Pelajaran Fisika
______________________
NIP.
|
Soal Pre test Pertemuan I (Suhu
dan Kalor)
1.
Apa
yang kamu ketahui tentang suhu?
2.
Sebutkan
jenis-jenis termometer (4 jenis termometer) berdasarkan skalanya untuk batas
bawah dan batas atas?
Jawaban Soal Pre test Pertemuan I
(Suhu dan Kalor)
1.
Suhu
adalah derajat panas suatu benda.
2.
Jenis-jenis
thermometer
THERMOMETER
|
BATAS
BAWAH
|
BATAS
ATAS
|
Celsius
|
0
|
100
|
Reamur
|
0
|
80
|
Faranheit
|
32
|
212
|
Kalvin
|
273
|
373
|
Soal
Post test Pertemuan I (Suhu dan Kalor)
No
|
Skala
Celcius
|
Skala
Faranheit
|
Skala
Kelvin
|
1.
|
131
0F
|
||
2.
|
55
0C
|
||
3.
|
288
K
|
Jawaban
Soal Post test Pertemuan I (Suhu dan Kalor)
1.
Faranheit
– Celsius
180
x = 9900
X = 55 0 C.
Celsius – Kelvin
55 0 C
+ 273 = 328 K
|
2.
Celsius
– Faranheit
100
x – 3200 = 9900
100
x = 6700
X
= 67 0F
Celsius
– Kelvin
55
+ 273 = 328
|
3.
Kelvin
– Celsius
288
– 273 = 15 0F
Celsius –
Faranheit
2700 = 100 x –
3200
100 x = 5900
X = 59 0F.
|
Soal
Pretest Pertemuan II (Pemuaian dan Perubahan Wujud Zat)
1.
Apa
yang kamu pahami tentang pemuaian ?
2.
Sebutkan
macam-macam perubahan wujud zat yang kamu ketahui!
Jawaban
Soal Pretest Pertemuan II (Pemuaian dan Perubahan Wujud Zat)
1.
Pemuaian
adalah pertambahan panjang, luas dan volume suatu benda yang dipengaruhi oleh
panas.
2.
Perubahan
wujud zat
Wujud
Zat
|
Menjadi
|
Padat – Cair
|
Mencair
|
Cair – padat
|
Membeku
|
Padat – Gas
|
Menyublim
|
Gas – Padat
|
Mengkristal
|
Cair – Gas
|
Menguap
|
Gas – Cair
|
Mengembun
|
Soal
Post test Pertemuan II (Pemuaian dan Perubahan Wujud Zat)
1.
Sebuah
benda yang terbuat dari baja memiliki panjang 1000 cm. Berapakah pertambahan
panjang baja itu, jika terjadi perubahan suhu sebesar 50°C?!
2.
Tentukan
perubahan wujud Zat
Wujud
Zat
|
Menjadi
|
Mencair
|
|
Cair – padat
|
|
Menyublim
|
|
Gas – Padat
|
|
Menguap
|
|
Gas – Cair
|
Jawaban
Post test Pertemuan II (Pemuaian dan Perubahan Wujud Zat)
1.
Diketahui
: ΔT = 50 0C
α= 12 x 10 – 6 /0C
L = 1000 m
Ditanya : ΔL = ....... ?
Dijawab : ΔL = L0 α ΔT
= 1000 x 12 x 10 – 6
= 60 cm
2.
Perubahan
wujud Zat
Wujud
Zat
|
Menjadi
|
Padat – Cair
|
Mencair
|
Cair – padat
|
Membeku
|
Padat – Gas
|
Menyublim
|
Gas – Padat
|
Mengkristal
|
Cair – Gas
|
Menguap
|
Gas – Cair
|
Mengembun
|
Soal Postes Pertemuan III (Azas
Black)
1.
Sebutkan bunyi Azas Black !
2.
Air bermassa 200 gram dan bersuhu 30°C
dicampur air mendidih bermassa 100 gram dan bersuhu 90°C. (Kalor jenis air . 1 kal.gram-1.°C-1).
Hitunglah suhu akhir campuran !
Jawaban
Soal Postes Pertemuan III (Azas Black)
1. Bunyi Azas Black : Jika dua macam
zat yang berbeda suhunya dicampurkan, maka zat yang suhunya lebih tinggi akan
melepaskan kalor yang sama banyaknya dengan kalor yang diserap oleh zat yang
suhunya lebih rendah.
2.
Diketehui
: m1= 200 g
T1= 30 0C
m2= 100 g
T2=90 0C
Ditanya : Tc = . . . ?
Dijawab : Qlepas = Qterima
m1c1(Tc - T1) = m1c1(T2 – Tc)
200 . 1 . (Tc - 300) = 100 . 1 . (90
– Tc)
200 Tc
– 6000 = 9000 – 100 Tc
200 Tc
+ 100 Tc = 9000 + 6000
300 Tc = 15000
Tc = 500C
Jadi,
suhu akhir campuran air tersebut sebesar 500C
Soal
Pretest Pertemuan IV (Perpindahan Kalor)
1.
Sebutkan
3 cara perpindahan kalor !
Jawaban
soal Pre test Pertemuan IV (Perpindahan Kalor)
1.
3
cara perpindahan kalor :
Ø
Perpindahan
kalor secara konduksi
Ø
Perpindahan
kalor secara konveksi
Ø
Perpindahan
kalor secara radiasi
Soal
Post test Pertemuan IV (Perpindahan Kalor)
1.
Sebutkan
dan jelaskan tiga cara perpindahan kalor dan contohnya masing-masing !
Jawaban
soal Post test Pertemuan IV (Perpindahan Kalor)
3 cara perpindahan kalor :
1.
Perpindahan
kalor secara konduksi : peristiwa perpindahan panas di mana bagian dari medium
tidak ikut berpindah.
Contoh:
Perpindahan panas ke tangan dari ujung sendok melalui sendok yang dibakar
2.
Perpindahan
kalor secara konveksi: peristiwa perpindahan panas di mana energi panasnya
ikut berpindah melalui partikel-partikel yang mengalir.
Contoh:
perpindahan panas melalui asap api/lilin.
3.
Perpindahan
kalor secara radiasi: peristiwa perpindahan panas tanpa melalui medium.
Contoh:
pancaran sinar matahari.
Soal
Tugas Pekerjaan Rumah pertemuan I (Suhu dan Kalor)
1.
Suhu
suat zat bila diukur dengan termometer Fahrenheit menunjukan angka 62 oF.
Berapa suhu benda tersebut diukur dengan termometer Celsius?
2.
Pada
sebuah termometer skala X, titik beku air adalah 10 oX dan titik
didih air adalah 70 oX. Bila suhu suatu zat diukur dengan termometer
skala X adalah 25 oX, berapakah suhu air tersebut bila diukur dengan
termometer skala Celsius?
Soal
Tugas Pekerjaan Rumah pertemuan II (Pemuaian dan Perubahan wujud zat) :
1.
Carilah
contoh benda-benda disekitar anda yang mengalami pemuaian panjang, luas, atau
volume kemudian tulis dalam buku tugas! Apa pengaruhnya terhadap fungsi benda
tersebut?
2.
Mengapa
termos air panas kosong yang terbuka lama bisa pecah?
3.
Sebutkan
bukti bahwa air dan gas mengalami pemuaian ?
4.
Sebutkan
contoh perubahan wujud zat dalam kehidupan sehari-hari!
LEMBAR
KERJA PRAKTIK
(SUHU)
KEGIATAN 1
Tujuan:
1. Membedakan
suhu benda
2. Menentukan
konversi skala termometer
A.
Alat
dan bahan:
1. Baskom/gelas 3 buah
2. Air
panas secukupnya
3. Air
hangat secukupnya
4. Air
dingin secukupnya
5. Termometer
B.
Langkah
kerja:
1. Masukan
tangan kanan ke baskom yang berisi air panas!
2. Masukan
tangan kiri ke baskom yang berisi air dingin!
3. Masukan
tangan kanan ke baskom yang berisi air es!
C.
Pertanyaan:
1. Apa
yang anda rasakan ketika tangan kanan dimasukan ke dalam air panas?
…………………………………………………………………………………………………………………………………
2. Apa
yang anda rasakan ketika tangan kiri dimasukan ke dalam air dingin?
…………………………………………………………………………………………………………………………………
3. Apa
yang anda rasakan ketika tangan kiri dimasukan ke dalam air es?
…………………………………………………………………………………………………………………………………
4. Dapatkah
tanganmu menentukan besarnya suhu air tersebut?
…………………………………………………………………………………………………………………………………
5. Tangan
hanya sebagai indera yang dapat merasakan panas atau dinginnya suatu zat. Untuk
dapat mengetahui nilai atau besarnya suhu suatu zat diperlukan suatu alat,
yaitu …………………………………………………………………………………………………………………………
6. Ukurlah
suhu ketiga air tersebut menggunakan thermometer! Apa yang kamu amati?
7. Masukkan
hasilnya dalam table di bawah ini dan konversikan ke dalam skala Fahrenheit,
reamur dan Kelvin!
No
|
Suhu air (0C)
|
0F
|
0R
|
K
|
1
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
8. Buatlah kesimpulan dari kegiatan di atas!
LEMBAR KERJA PRAKTIK
PERUBAHAN WUJUD ZAT
Tujuan: Mengamati perubahan wujud zat pada
parafin/lilin.
Alat dan bahan:
- Beker glass/gelas kimia
- Pembakar bunsen
- Tripod/kaki tiga beserta kasa asbesnya
- Parafin/lilin
- Korek api
Langkah kerja
- Masukkan parafin ke dalam gelas kimia.
- Susunlah peralatan yang sudah disiapkan seperti pada gambar.
- Nyalakan pembakar bunsen
- Amatilah perubahan wujud parafin/lilin pada saat dipanaskan.
- Setelah mendidih padamkanlah nyala apinya.
- Amatilah perubahan wujud parafin setelah nyala api dipadamkan.
Pertanyaan:
- Berdasarkan kegiatan yang telah kamu lakukan, jelaskan perubahan wujud apa sajakah yang terjadi pada parafin/lilin?
- Apa yang dapat kamu simpulkan?
LEMBAR KERJA PRAKTIK
MENENTUKAN
PERSAMAAN KALOR
a.
Tujuan:
1. Peserta didik mengetahui cara
penentuan persamaan kalor.
b.
Alat
dan bahan:
1. Heater 3 Buah
2. thermometer 3 buah
3. Air dingin Secukupnya
4. Neraca 1 Buah
5. Stopwatch 3 Buah.
6.
c.
Langkah
kerja:
1. Mengukur massa dari heater
menggunakan neraca.
2. Masukan air kedalam heater dan
mengukur massa total (Heater+air).
3. Mengukur suhu awal dari air
menggunakan thermometer.
4. Panaskah heater bersamaan dengan
menghidupkan stopwatch dan ukur suhu yang tercatat pada thermometer.
5. Pada suhu 1000C,
matikan heater bersamaan dengan stopwatch. Catat waktu yang dibutuhkan.
d.
Hasil Percobaan:
Berdasarkan hasil
percobaan, maka diperoleh data sebagai berikut:
No
|
Massa
Air m (kg)
|
Suhu
awal T0(0C)
|
Suhu
akhir
T(0C)
|
Kenaikan
suhu
ΔT=
T - T0
|
Waktu
yang dibutuhkan (s)
|
1
|
|
|
|
|
|
Catatan :
Satiap zat yang berbeda ketika dipanaskan walau nilai Q (Kalor)nya sama
tetapi akan memuai pada waktu yang berbeda. Hal inilah yang disebut dengan Kalor Jenis Zat (c).
Pertanyaan :
1. Faktor-faktor
apa yang mempengaruhi banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu 1 0C?
2. Formulasikan
faktor-faktor pada nomor 1, menjadi suatu persamaan tentang Kalor!
3.
Dari percobaan diatas, apa kesimpulan anda?
LEMBAR KERJA
SISWA (LKS)
“ASAS BLACK”
a. Tujuan :
Siswa mampu membuktikan teori Asas Black
b. Alat
dan Bahan
1.
Gelas Kimia 2 buah
2.
Heater 1 buah
3.
Termometer 1 buah
4.
Air panas Secukupnya
5.
Air dingin Secukupnya
c.
Prosedur
Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum ini
2. Panaskan air dengan heater, lalu
ukur suhunya
3.
Ukur
suhu pada gelas kimia yang berisi air dingin
4.
Campurkan
air panas dan air dingin, lalu ukur kembali suhunya
5.
Catatlah
hasil pengukuranmu dalam tabel hasil pengamatan
d.
Tabel
Hasil Pengamatan
Suhu air panas(0C)
|
Suhu air dingin(0C)
|
Suhu campuran(0C)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
e.
Kesimpulan
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
LEMBAR KERJA SISWA
PERPINDAHAN
KALOR
a.
Tujuan:
- Peserta didik mengetahui perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi
b.
Alat
dan bahan:
- Sendok 3 Buah
- Lilin 3 buah
- Kotak Konveksi Gas 3 Buah
- Korek Api 1 Buah
- Kain kering 6 helai
- Obat nyamuk 2 lempeng
- Air Secukupnya
c.
Langkah
kerja:
- Konduksi
a. Menyalakan lilin.
b. Peganglah salah satu ujung sendok
dan ujung yang lain dibakar diatas api.
c. Selama satu menit, apa yang anda
rasakan diujung sendok yang anda pegang?
d. Apakah yang berpindah dari ujung
sendok yang dibakar hingga ke ujung sendok dimana tangan kita memegang?
.............. Apakah ada bagian sendok yang berpindah?
e. Apa kesimpulan anda ?
..............
- Konveksi
a. Susun alat seperti pada gambar !
b. Bakar obat nyamuk dan ditaruh
dibawah kotak konveksi gas bersama dengan lilin yang disusun seperti pada
gambar.
c. Amati arah perpindahan asap.
d. Kemana arah asap keluar dari atas
kotak konveksi gas, apakah dibawah lubang pertama atau dilubang kedua? Mengapa
demikian?
e. Apa kesimpulan anda?
- Radiasi
a. Masing-masing kelompok mengambil
2 helai kain.
b. Kain tersbut dibuat basah dengan
mencelupkan kedalam air.
c. Salah satu kain dijemur diluar
kelas dibawah terik matahari sedangkan yang lain dibiarkan di dalam kelas.
d. Setelah dua menit, amati apa yang
dialami kain tersebut? Perbedaan apa yang ditemui?
e. Mengapa demikian ?
f. Apa kesimpulan anda ?
a.
Penilaian
Sikap
Format Lembar Pengamatan Sikap
Peserta didik
No
|
N a m a
|
S i k a p
|
|||||||||||
Keterbukaan
|
Ketekunana belajar
|
Kerajinan
|
Tenggang rasa
|
Kedisiplinan
|
Kerja sama
|
Ramah dgn teman
|
Hormat orang tua
|
Kejujuran
|
Menepati janji
|
Kepedulian
|
Tangung Jawab
|
||
1.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
10.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
ü
Skala
penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 sampai dengan 5.
ü
1
= sangat kurang; 2 = kurang; 3 = cukup; 4 = baik dan 5 = amat baik.
ü
Untuk
penilaian sikap, angka ini berfungsi sebagai alat peringkas profil peserta
didik, bukan sebagai harga mati untuk KKM.
b. Penilaian Unjuk Kerja
Penilaian
Kinerja Melakukan Penyelidikan
No
|
Aspek yang dinilai
|
Penilaian
|
||
1
|
2
|
3
|
||
1
|
Merumuskan
pertanyaan/masalah
|
|
|
|
2
|
Melakukan
pengamatan atau pengukuran
|
|
|
|
3
|
Menafsirkan
data
|
|
|
|
4
|
Mengomunikasikan
|
|
|
|
Rubriknya
No
|
Aspek yang dinilai
|
Penilaian
|
||
1
|
2
|
3
|
||
1
|
Merumuskan
pertanyaan/masalah
|
Masalah
tidak dirumuskan
|
Perumusan masalah
dilakukan dengan bantuan guru
|
Perumusan
masalah dilakukan secara mandiri (individual atau kelompok)
|
2
|
Melakukan
pengamatan atau pengukuran
|
Pengamatan
tidak cermat
|
Pengamatan
cermat, tetapi mengandung
interpretasi
(tafsiran
terhadap
pengamatan)
|
Pengamatan
cermat dan bebas interpretasi
|
3
|
Menafsirkan
data
|
Tidak
melakukan
penafsiran
data
|
Melakukan
analisis data,
namun tidak
melakukan
upaya
mengaitkan
antarvariabel
|
Melakukan
analisis dan
mencoba
mengaitkan
antarvariabel
yang
diselidiki
(atau
bentuk lain,
misalnya
mengklasifikasi)
|
4
|
Mengomunikasikan
|
Dilakukan
secara lisan
|
Lisan dan
tertulis, namun tidak dipadukan
|
Memadukan
hasil tertulis
sebagai bagian
dari
penyajian
secara lisan
|
Penilaian
Kinerja Melakukan Percobaan
No
|
Aspek yang dinilai
|
Penilaian
|
||
1
|
2
|
3
|
||
1
|
Merumuskan
masalah, hipotesis, dan
merencanakan
percobaan
|
|
|
|
2
|
Merangkai alat
|
|
|
|
3
|
Melakukan
pengamatan/pengukuran
|
|
|
|
4
|
Melakukan
analisis data dan
Menyimpulkan
|
|
|
|
Rubriknya
No
|
Aspek yang dinilai
|
Penilaian
|
||
1
|
2
|
3
|
||
1
|
Merumuskan
masalah, hipotesis, dan
merencanakan
percobaan
|
Tidak mampu
merumuskan
masalah,
hipotesis, dan merencanakan percobaan
|
Dilakukan
dengan bantuan guru
|
Dilakukan
secara mandiri (individual atau kelompok)
|
2
|
Merangkai alat
|
Rangkaian
alat tidak benar
|
Rangkaian alat
benar,
tetapi tidak
rapi atau
tidak
memperhatikan
keselamatan
kerja
|
Rangkaian alat
benar,
rapi, dan
memperhatikan
keselamatan
kerja
|
3
|
Melakukan
pengamatan/pengukuran
|
Rangkaian alat
benar, rapi, dan memperhatikan
keselamatan
kerja
|
Pengamatan
cermat, tetapi mengandung interpretasi
|
Pengamatan
cermat dan
bebas
interpretasi
|
4
|
Melakukan
analisis data dan
Menyimpulkan
|
Tidak
mampu
|
Dilakukan
dengan bantuan
guru
|
Dilakukan
secara mandiri
(individual
atau kelompok)
|
c. Penilaian Produk
Penilaian
Produk Hasil Penyelidikan
No
|
Aspek yang dinilai
|
Penilaian
|
||
1
|
2
|
3
|
||
1
|
Hasil
rumusan pertanyaan/masalah yang akan diselidiki
|
|
|
|
2
|
Hasil
pengamatan atau pengukuran
|
|
|
|
3
|
Hasil
analisis/penafsiran
|
|
|
|
Rubriknya :
No
|
Aspek yang dinilai
|
Penilaian
|
||
1
|
2
|
3
|
||
1
|
Hasil
rumusan pertanyaan/masalah yang akan diselidiki
|
Tidak berupa masalah
|
Ada, dalam
bentuk pernyataan namun mengarah ke penyelidikan, atau pertanyaan yang tidak
lengkap
|
Ada, dalam
bentuk pertanyaan, mengarahkan ke penyelidikan
|
2
|
Hasil
pengamatan atau pengukuran
|
Data tidak
menunjukkan
hasil
pengamatan
yang
cermat,
lengkap,
dan
aman
|
Data hanya
menunjukkan dua
aspek dari
cermat, lengkap, aman;
masih
mencampurkan data
dengan
inferensi
|
Data hanya
menunjukkan dua
aspek dari
cermat, lengkap,
aman;
bebas dari inferensi
|
3
|
Hasil
analisis/penafsiran
|
Tidak
melakukan
penafsiran
data
(hanya
menyajikan
data, tanpa
penafsiran
lebih
lanjut)
|
Ada hasil
analisis data, namun
tidak
melakukan upaya
mengaitkan
antarvariabel
|
Ada analisis
dan mengaitkan
antarvariabel
yang diselidiki
(atau bentuk
lain, misalnya
mengklasifikasi)
|
Penilaian
Produk Hasil Percobaan
No
|
Aspek yang dinilai
|
Penilaian
|
||
1
|
2
|
3
|
||
1.
|
Hasil
rumusan pertanyaan/masalah yang akan diselidiki
|
|
|
|
2.
|
Hasil rumusan
hipotesis
|
|
|
|
3.
|
Hasil
perencanaan percobaan
|
|
|
|
4.
|
Hasil
pengamatan atau pengukuran
|
|
|
|
5.
|
Hasil
analisis dan kesimpulan
|
|
|
|
Rubriknya :
No
|
Aspek yang dinilai
|
Penilaian
|
||
1
|
2
|
3
|
||
1.
|
Hasil
rumusan pertanyaan/masalah yang akan diselidiki
|
Tidak berupa
masalah
|
Ada, dalam
bentuk pernyataan namun mengarah ke penyelidikan, atau pertanyaan yang tidak
lengkap
|
Ada, dalam
bentuk
pertanyaan,
mengarahkan
ke
penyelidikan
|
2.
|
Hasil rumusan
hipotesis
|
Ada, namun
tidak
berupa
hipotesis
|
Ada, sudah
mengarah ke jawaban sementara permasalahan, namun tidak mengaitkan
variabel-variabel
Percobaan.
|
Ada, dalam
bentuk
pernyataan,
mengaitkan
variabel-variabel
percobaan,
mengarahkan
ke
penyelidikan
|
3.
|
Hasil
perencanaan percobaan
|
Tidak
menunjukkan
sebagai
perencanan
percobaan
|
Sudah ada
langkah-langkah
perencanaan,
belum seluruh langkah yang seharusnya ada
|
Sudah ada langkahlangkah
perencanaan,
mencakup
langkah yang
seharusnya
ada
|
4.
|
Hasil
pengamatan atau pengukuran
|
Data tidak
menunjukkan
hasil
pengamatan
yang
cermat, lengkap,
dan
aman
|
Data hanya
menunjukkan dua aspek dari cermat, lengkap, aman; masih mencampurkan data
dengan inferensi.
|
Data hanya
menunjukkan
dua aspek dari
cermat,
lengkap, aman;
bebas dari inferensi
|
5.
|
Hasil
analisis dan kesimpulan
|
Tidak
melakukan
analisis data
(hanya
menyajikan
data,
tanpa analisis
lebih
lanjut)
|
Ada hasil
analisis data, namun tidak melakukan upaya penyimpulan
|
Ada analisis
dan simpulan (menjawab masalah atau menunjukkan kebenaran/
ketidakbenaran
hipotesis)
|
SUHU DAN KALOR
A. PENGERTIAN
SUHU
Suhu merupakan ukuran mengenai panas
atau dinginnya suatu zat atau benda. Oven yang panas dikatakan bersuhu tinggi,
sedangkan es yang membeku dikatakan memiliki suhu rendah.
B. MACAM
– MACAM THERMOMETER
Alat yang dirancang untuk mengukur
suhu suatu zat disebut termometer.
Ada beberapa jenis termometer, yang prinsip kerjanya bergantung pada beberapa
sifat materi yang berubah terhadap suhu. Sebagian besar termometer umumnya
bergantung pada peamuaian materi terhadap naiknya suhu. Ide pertama penggunaan termometer
adalah oleh Galileo, yang menggunakan pemuaian gas, tampak seperti pada gambar dibawah
ini :
Skala
yang paling banyak dipakai sekarang adalah skala Celsius, kadang disebut
skala Centigrade. Di Amerika Serikat, skala Fahrenheit juga umum
digunakan. Ada juga skala Reamur. Skala yang paling penting dalam sains adalah
skala absolut atau Kelvin.
Titik beku zat
didefinisikan sebagai suhu dimana fase padat dan cair ada bersama dalam
kesetimbangan, yaitu tanpa adanya zat cair total yang berubah menjadi padat
atau sebaliknya.
titik didih didefinisikan
sebagai suhu di mana zat cair dan gas ada bersama dalam kesetimbangan. Karena
titik-titik ini berubah terhadap tekanan, tekanan harus ditentukan (biasanya
sebesar 1 atm).
C. KONVERSI
SKALA THERMOMETER
Tentunya sangat mudah untuk
mengonversikannya, mengingat bahwa 0 0C sama dengan 32 0F,
dan jangkauan 1000 pada skala
Celsius sama dengan jangkauan 1800 pada skala Fahrenheit. Hal ini berarti
Perbandingan beberapa skala
termometer adalah sebagai berikut:
Konversi antara skala Celsius dan
skala Fahrenheit dapat dituliskan:
Konversi antara skala Celsius dan
skala Reamur dapat dituliskan:
Konversi antara skala Fahrenheit dan
skala Reamur dapat dituliskan:
Contoh Soal :
1.
Suhu
30° C sama dengan ....0F = .... 0R= .... 0K
Diketahui
: TC = 30° C
Ditanya
: TF = ...?
TR = ...?
TK = ...?
Dijawab
:
2.
Suhu
benda yang diukur dengan termometer Fahrenheit menunjukkan nilai 1220F.
Tentukan suhu benda tersebut dalam skala:
a) Celcius,
b) Reamur,
c)
Kelvin!
Diketahui
:
Ditanya
: TC = ...?
TR = ...?
TK = ...?
Dijawab
:
D. PENGERTIAN
PEMUAIAN
Pemuaian adalah bertambah besarnya
ukuran suatu benda karena kenaikan suhu yang terjadi pada benda tersebut.
Kenaikan suhu yang terjadi menyebabkan benda itu mendapat tambahan energi berupa
kalor yang menyebabkan molekul-molekul pada benda tersebut bergerak lebih
cepat.
E. JENIS-JENIS
PEMUAIAN
1.
Pemuaian Zat Padat
a. Pemuaian
Panjang
Perubahan panjang DL
pada semua zat padat, dengan pendekatan yang sangat baik,
berbanding lurus dengan perubahan suhu DT.
Besarnya perubahan panjang dapat
dituliskan dalam suatu persamaan:
Di mana α adalah konstanta
pembanding, disebut koefisien muai linier (koefisien muai panjang) untuk
zat tertentu dan memiliki satuan /0C
atau (0C)
– 1.
Panjang benda ketika dipanaskan
dapat dituliskan sebagai berikut:
dengan:
L
= panjang benda saat dipanaskan (m)
L0
= panjang benda mula-mula (m)
α = koefisien muai linier/panjang (/0C)
DT =
perubahan suhu (0C)
Contoh soal :
Sebuah kawat aluminium dipanaskan
dari suhu 295 K sampai 331 K dan
panjangnya mencapai 3,7 m. Jika α =
25 ×10-6/oC, tentukan panjang kawat
mula-mula!
Diketahui : L = 3,7 m
α = 25 ×10-6/oC
DT = 331
K - 295 K = 36 K
Ditanya : L0 = ...?
Dijawab :
Jadi, panjang mula-mula kawat
tersebut adalah 3,69 m.
b. Pemuaian
Luas
Untuk
benda-benda yang berbentuk lempengan plat (dua dimensi), akan terjadi pemuaian
dalam arah panjang dan lebar. Hal ini berarti lempengan tersebut mengalami
pertambahan luas atau pemuaian luas.
Diketahui
β= 2α , maka persamaannya menjadi seperti berikut.
Keterangan:
A1 : luas bidang mula-mula (m2)
A2 : luas bidang setelah dipanaskan (m2)
β :
koefisien muai luas (/°C)
DT
:
selisih suhu (° C)
Contoh
soal :
Pada
suhu 30° C sebuah pelat besi luasnya 10 m2. Apabila suhunya dinaikkan
menjadi 90° C dan koefisien muai panjang besi sebesar 0,000012/° C, maka
tentukan luas pelat besi tersebut!
c. Pemuaian
Volume
Zat
padat yang mempunyai tiga dimensi (panjang, lebar, dan tinggi), seperti bola
dan balok, jika dipanaskan akan mengalami muai volume, yakni bertambahnya
panjang, lebar, dan tinggi zat padat tersebut. Karena muai volume merupakan
penurunan dari muai panjang, maka muai ruang juga tergantung dari jenis zat. Jika
volume benda mula-mula V1, suhu mula-mula T1, koefisien muai ruang
g , maka setelah dipanaskan volumenya menjadi V2,
dan suhunya menjadi T2 sehingga akan berlaku persamaan, sebagai berikut.
Karena
g = 3 α, maka persamaannya menjadi seperti berikut.
Keterangan:
V1 : volume benda mula-mula (m3)
V2 : volume benda setelah dipanaskan (m3)
g : koefisien muai ruang (/°C)
DT
: selisih suhu
(° C)
Contoh
Soal :
Sebuah
bejana memiliki volume 1 liter pada suhu 25° C. Jika koefisien muai panjang bejana
2 × 10-5 /°C, maka tentukan volume bejana pada suhu 75° C!
F. PERUBAHAN
WUJUD ZAT
Perubahan
wujud zat dari cair ke padat disebut sebagai proses pembekuan. Dalam hal ini,
akan terjadi proses pelepasan kalor. Besarnya kalor yang dibutuhkan pada saat
peleburan dan besarnya kalor yang dilepaskan dalam proses pembekuan adalah
sama.
Perumusan
untuk kalor peleburan dan pembekuan sama dengan perumusan pada kalor penguapan
dan pengembunan, yakni sebagai berikut.
dengan:
Q =
kalor yang dibutuhkan saat peleburan atau kalor yang dilepaskan saat pembekuan,
m
= massa zat, dan
L =
kalor laten peleburan atau pembekuan.
Contoh Soal :
Berapakah
besarnya kalor yang dibutuhkan untuk mencairkan es sebanyak 500 gram pada
temperatur 0oC menjadi cair seluruhnya yang memiliki temperatur 10oC
? Diketahui kalor laten peleburan es menjadi air sebesar 80 kal/g.
Jawaban
:
Diketahui: L = 80 kal/g, dan
m = 500 gram.
Ditanya : Q total = ...?
Dijawab
:
Q
= m L
Q
= 500 gram × 80
kal/g
Q
= 40.000 kal
Q
= 40 kkal
Jadi,
besarnya kalor yang dibutuhkan untuk meleburkan es menjadi cair seluruhnya adalah
sebesar 40 kkal.
Hubungan
Kalor Laten dan Perubahan Wujud
Apabila
suatu zat padat, misalnya es dipanaskan, es tersebut akan menyerap kalor dan
beberapa lama kemudian berubah wujud menjadi zat cair. Perubahan wujud zat dari
padat menjadi cair ini disebut proses melebur. Temperatur pada saat zat
mengalami peleburan disebut titik lebur zat. Adapun proses perubahan
wujud zat dari cair menjadi padat disebut sebagai proses pembekuan dan
temperatur ketika zat mengalami proses pembekuan disebut titik beku zat.
Kalor
laten pembekuan besarnya sama dengan kalor laten peleburan yang disebut sebagai
kalor lebur. Kalor lebur es L pada temperatur dan tekanan normal adalah
334 kJ/kg. Kalor laten penguapan besarnya sama dengan kalor laten pengembunan,
yang disebut sebagai kalor uap. Kalor uap air L pada temperatur dan
tekanan normal adalah 2.256 kJ/kg.
a. Proses A – B merupakan proses
kenaikan temperatur dari sebongkah es. Pada proses kenaikan temperatur ini, grafik
yang terjadi adalah linear. Pada grafik AB, kalor digunakan untuk menaikkan
temperatur.
b.
Proses
B – C merupakan proses perubahan wujud zat dari es menjadi air. Pada grafik BC,
kalor tidak digunakan untuk menaikkan atau menurunkan temperatur benda, tetapi
hanya digunakan untuk mengubah wujud zat benda tersebut, yakni dari wujud es
menjadi air.
c.
Pada
grafik C – D, terjadi proses kenaikan temperatur yang sama dengan proses pada
(a). Akan tetapi, pada proses ini yang dinaikkan suhunya adalah air dari 0oC
sampai 100oC.
d. Sama halnya pada proses B – C,
proses D – E tidak mengalami perubahan temperatur, tetapi yang terjadi hanya
perubahan wujud zat dari air menjadi uap.
Contoh
:
Berapa banyak kalor yang diperlukan untuk mengubah 2
gram es pada suhu 0° C menjadi uap air pada suhu 100° C? (cair = 4.200
J/kg °C, KL = 336 J/g, dan KU = 2.260 J/g)
Dijawab
:
Q1 Proses Lebur
Q1
= m KL
=
2 × 336
= 672 J
Q2 Proses menaikkan suhu
Q2 = m cair DT
=
2 × 10-3 × 4.200 × 100
=
840 J
Q3 Proses penguapan
Q1 = m Ku
=
2 × 2.260
=
4.420 J
Qtotal = Q1 + Q2 + Q3
=
672 + 840 + 4.420
=
6.032 J
Jadi,
kalor yang dibutuhkan sebesar 6.032 J
kenapa gmbar2nya kok shurtcut, saya gak bisa liat. tolong diupdate atau dirubah pengaturannya. trims
BalasHapus